Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Pemerintah Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV-2021 di Atas 5%

Ilustrasi ekonomi digital.Ilustrasi ekonomi digital. (Pexels)

Topcareer.id – Penerapan PPKM Darurat dan Level 4 di permulaan Q3-2021 berdampak pada perlambatan konsumsi masyarakat serta tertahannya aktivitas investasi sektor swasta. Namun, pemerintah optimis ekonomi akan tetap tumbuh positif pada Q4-2021.

Perekonomian Indonesia pada Q3-2021 masih tetap tumbuh positif sebesar 3,51% (yoy). Pertumbuhan ini masih relatif tinggi, di tengah pembatasan mobilitas dan aktivitas (PPKM) akibat lonjakan kasus positif Covid-19 pada bulan Juli – Agustus 2021.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan, meskipun aktivitas ekonomi pada Q3-2021 tersebut masih terbatas akibat pemberlakuan PPKM, namun perekonomian masih tumbuh positif hampir di semua wilayah kecuali Bali dan Nusa Tenggara yang bergantung pada sektor pariwisata.

“Dalam jangka pendek, pandemi Covid-19 dan variannya masih menjadi tantangan utama bagi perekonomian global. Sementara, isu perubahan iklim juga menjadi tantangan bagi ekonomi global dalam jangka panjang,” kata Susiwijono Moegiarso dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (19/11/2021).

Namun demikian, berbagai lembaga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 dan 2022 mulai pulih, dengan adanya kondisi kasus harian Covid-19 global yang mulai melandai, aktivitas manufaktur global terus tumbuh ekspansif, harga komoditas meningkat seiring geliat permintaan global, dan outlook ekonomi yang diperkirakan masih solid ke depan.

Baca juga: Kemnaker Beberkan 9 Indikator Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan

“Indikator sektor eksternal Indonesia menunjukkan kondisi yang relatif baik dan terkendali, tercermin dari defisit Transaksi Berjalan yang rendah, Cadangan Devisa yang terus meningkat, Neraca Perdagangan masih terus surplus, Ekspor Impor yang terus naik signifikan, Nilai Tukar Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjaga, yield obligasi Pemerintah yang melandai, dan Rasio Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia terhadap PDB masih dalam level aman,” kata Susiwijono Moegiarso.

Memasuki Q4-2021, berbagai leading indicator telah menunjukkan perbaikan. Seiring perkembangan kasus positif Covid-19 yang terus membaik, mobilitas masyarakat mulai dibuka dan membuat berbagai sektor, terutama sektor perdagangan, kembali tumbuh tinggi.

Pertumbuhan tabungan kelas menengah juga sudah mulai turun, dimana hal ini mengindikasikan konsumi masyarakat yang akan naik. Dengan adanya potensi ekspor untuk terus naik dan PMI yang mencapai level lebih tinggi, diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dengan prospek yang positif tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berada di atas level 5% pada Q4-2021 dan mencapai target pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan ke depannya.

“Selain optimisme dari berbagai capaian indikator ekonomi dan pengendalian Covid-19, kita perlu memanfaatkan Presidensi G20 Indonesia di tahun 2022, untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam percaturan global terkait ekonomi, politik, dan isu-isu strategis lainnya serta sekaligus untuk menarik investasi ke Indonesia,” pungkas Sesmenko Susiwijono.

Leave a Reply