Topcareer.id – Multitasking merupakan kegiatan untuk mengerjakan beberapa macam aktivitas atau pekerjaan sekaligus dalam waktu yang bersamaan.
Ketika mencari pekerjaan, banyak sekali para kandidat yang selain menjual skill-nya juga menjanjikan kemampuannya untuk bekerja multitasking.
Pernahkah kamu berpikir dan bertanya-tanya apakah seseorang itu benar-benar mampu melakukan multitasking?
Jawaban singkat dan tepatnya adalah tidak. Multitasking itu hanyalah mitos.
Otak manusia tercipta tidak dapat melakukan dua tugas yang membutuhkan fokus tingkat tinggi sekaligus.
Fungsi otak tingkat rendah seperti bernapas dan memompa darah tidak masuk pertimbangan dalam multitasking.
Baca juga: Apa Multitasking Membuat Kita Jadi Lebih Produktif?
Cara Kerja Otak
Korteks serebral otak menangani “kontrol eksekutif” otak. Kontrol tersebut, dibagi menjadi dua tahap untuk mengatur pemrosesan tugas otak.
Yang pertama adalah pergeseran tujuan. Ini terjadi ketika kamu mengalihkan fokus dari satu tugas ke tugas lainnya.
Tahap kedua adalah aktivasi aturan. Ini mematikan aturan untuk tugas sebelumnya dan mengaktifkan aturan untuk tugas baru.
Jadi, ketika kamu berpikir bahwa dirimu sanggup melakukan banyak tugas dan merasa keren, otak kamu sebenarnya hanya mengubah tujuan dan menghidupkan serta mematikan perintah aksi masing-masing secara berurutan dengan sangat cepat.
Karena perpindahan fokusnya sangat cepat (sepersepuluh detik), kamu mungkin tidak menyadarinya, namun penundaan dan hilangnya fokus saat kamu melakukan multitasking justru bertambah.**(Feb)