Topcareer.id – Karena anak-anak dan remaja berisiko lebih rendah terkena penyakit COVID-19 yang parah, negara-negara kaya harus memprioritaskan berbagi dosis vaksin dengan program COVAX untuk membawa pasokan vaksin ke negara-negara miskin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Rabu (24/11).
Pedoman sementara WHO yang dikeluarkan banyak regulator, mengizinkan vaksin tertentu untuk anak-anak, termasuk AS, China, Uni Eropa, India, Israel, dan Kanada.
“Karena anak-anak dan remaja cenderung memiliki penyakit yang lebih ringan dibandingkan dengan orang dewasa, kecuali jika mereka berada dalam kelompok yang berisiko lebih tinggi terkena COVID-19 parah, vaksinasi terhadap mereka kurang mendesak dibandingkan orang tua, mereka yang memiliki kondisi kesehatan kronis, dan petugas kesehatan,” kata WHO.
Baca juga: Covid-19 di Eropa Menggila, WHO: Kematian Bisa Bertambah 700 Ribu
Anak-anak dapat mengalami “long covid-19” dengan gejala yang berkepanjangan tetapi ini masih dalam penyelidikan.
Mengingat kendala pasokan vaksin, program imunisasi harus fokus pada perlindungan kelompok yang berisiko tinggi dirawat di rumah sakit dan kematian.
“Karena banyak bagian dunia menghadapi kekurangan vaksin yang ekstrem, negara-negara dengan cakupan tinggi pada populasi berisiko harus memprioritaskan pembagian global vaksin COVID-19 sebelum memvaksinasi anak-anak dan remaja,” kata WHO.**(Feb)