TopCareerID

KOMPAK Serahkan Mural Bahaya Rokok, KSP Dukung Penurunan Prevalensi Rokok Anak

Dok/KSP

Jakarta – Kantor Staf Presiden (KSP) siap tampung aspirasi dan berdiskusi aktif dengan anak-anak muda yang memiliki perhatian khusus terhadap permasalahan di Indonesia.

Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menegaskan pesan tersebut saat menerima langsung sekelompok anak-anak muda di Gedung Bina Graha, Jakarta.

Anak-anak muda perwakilan dari berbagai organisasi kepemudaan yang terhimpun dalam Koalisi Masyarakat Peduli Kesehatan (KOMPAK) menyerahkan mural buatan tangan lebih dari 1000 anak muda yang mengilustrasikan bahaya rokok.

Tujuan mereka datang ke Gedung Bina Graha juga ingin meminta Presiden Joko Widodo melakukan revisi PP No. 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan.

Sebelumnya, Rama dan sekitar 80 anak muda lainnya melakukan aksi kreatif parade mural saat Hari Kesehatan Nasional di Kawasan Taman Patung Kuda, Jakarta, Rabu (17/11).

Mereka mengkampanyekan gerakan #Delapankomatujuh untuk mendukung tujuan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 (RPJMN).

Kampanye tersebut bertujuan menargetkan penurunan prevalensi merokok pada usia anak dan remaja dari 9,4 menjadi 8,7 pada tahun 2024.

Baca juga: Keren, 24 Universitas Ikuti Kontes Mobil Hemat Energi

“Sebenarnya tujuan kami datang kemari berangkat dari keresahan kami terhadap perilaku merokok anak usia 10-18 tahun yang merupakan korban dari industri rokok. Kami menyayangkan ketiadaan regulasi yang mengatur pembuatan, peredaran dan iklan rokok. Bahkan, saat ini rokok elektrik sudah banyak digunakan anak-anak,” kata Rama Tantra, perwakilan dari Indonesian Youth Council for Tobacco Control (IYCTC).

Rama dan kawan-kawan mengaku sangat lega setelah diterima langsung oleh Kepala Staf Kepresidenan dan berterima kasih pada Pemerintah.

Joanes Joko, Tenaga Ahli Utama KSP mengatakan “KSP sangat terbuka untuk mendengarkan aspirasi dan berdiskusi dengan masyarakat, termasuk juga anak muda.” Ujarnya.

Joko juga menambahkan bahwa bonus demografi 2030 ini sudah dekat, maka anak muda merupakan aset yang perlu didengarkan dan disiapkan dengan baik.

“Isu kesehatan anak adalah salah satu kebijakan yang menjadi perhatian pemerintah. Oleh karenanya, permasalahan rokok yang mengganggu kesehatan anak ini juga menjadi tugas bagi KSP untuk dikawal dan ditemukan solusinya,” kata Tenaga Ahli KSP Erlinda.

Selain itu, Erlinda juga menjamin bahwa KSP akan selalu menjunjung tinggi jaminan perlindungan untuk anak-anak dan remaja.

KSP selalu melaksanakan fungsinya dalam memberikan dukungan percepatan pelaksanaan, monitor serta evaluasi program prioritas nasional dan isu strategis.

Jika program-program prioritas nasional tersebut mengalami hambatan, maka KSP pasti bergerak untuk membantu menyelesaikan masalah.**(Feb)

Exit mobile version