TopCareerID

Omicron Diprediksi Mendominasi Dunia dalam 3-6 Bulan Kedepan

Topcareer.id – Varian baru COVID-19 Omicron kemungkinan akan “membanjiri seluruh dunia” dalam beberapa bulan mendatang, menurut dokter penyakit menular di Singapura.

Vaksin untuk melawan Omicron tengah dikembangkan secepatnya, namun vaksin tersebut perlu diuji selama tiga hingga enam bulan.

Uji vaksin bertujuan untuk membuktikan apakah bisa memberikan kekebalan terhadap Omicron, kata Dr. Leong Hoe Nam dari Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena, Singapura Rabu (1/12).

“Tapi sejujurnya, omicron akan mendominasi dan menguasai seluruh dunia dalam tiga hingga enam bulan,” katanya kepada “Street Signs Asia” CNBC.

Delta yang saat ini menyumbang 99% dari infeksi COVID, mulai lebih umum dan dominan secara global pada Juli, menurut Reuters.

CEO Moderna Stephane Bancel mengatakan akan perlu waktu berbulan-bulan untuk mengembangkan vaksin yang secara khusus menargetkan Omicron.

CEO Pfizer Albert Bourla juga mengatakan vaksin bisa siap dalam waktu kurang dari 100 hari, atau setidaknya tiga bulan.

“Ide bagus, tapi jujur, itu tidak praktis,” kata Leong tentang vaksin yang secara khusus menargetkan omicron.

“Kami tidak akan bisa buru-buru mengeluarkan vaksin tepat waktu dan pada saat vaksin datang, hampir semua orang akan terinfeksi omicron mengingat tingkat penularan dan penularan yang tinggi ini.” Tambahnya.

Para pakar masih belum tahu persis seberapa menular varian omicron yang bermutasi dengan cepat.

Baca juga: Pakar Penyakit Afrika Selatan: Varian Omicron Bisa Kalahkan Dominasi Delta

Perlindungan dari vaksin saat ini
Beberapa pakar masih percaya bahwa vaksin yang ada sekarang masih mampu memberikan perlindungan terhadap varian baru.

Tubuh kita menghasilkan “seluruh antibodi yang berbeda” sebagai respons terhadap vaksin, kata Dr. Syra Madad, di Belfer Center for Science and International Affairs, SIngapura.

“Saya pikir vaksin saat ini akan bertahan sampai batas tertentu, dengan varian baru ini,” katanya kepada “Capital Connection” CNBC.

“Ini mungkin mengurangi efektivitas vaksin beberapa tingkat, tetapi itu belum terlihat,” katanya. Vaksin saat ini, bersama dengan booster tetap memberikan “tingkat perlindungan yang baik.” Tuturnya.**(Feb)

Exit mobile version