TopCareerID

Jumlah Investor Pasar Modal Naik Drastis pada 2021, Total 7,15 Juta

neraca perdagangan RI surplus lagi.

Prediksi pertumbuhan ekonomi. (ilustrasi)

Topcareer.id – Situasi pandemi di Indonesia yang terkendali telah membuat ekonomi tetap tumbuh positif sebesar 3,51% (yoy) pada Triwulan III-2021. Optimisme dan market confidence diharapkan dapat mendorong kembali peningkatan kinerja ekonomi di Triwulan IV-2021.

Kondisi tersebut diperkuat oleh konsumsi masyarakat yang terus pulih, terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang berada pada level optimis serta penjualan ritel yang tumbuh positif.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sektor eksternal juga menunjukkan ketahanan yang baik, di mana Neraca Pembayaran Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$10,7 miliar pada Triwulan III-2021.

Transaksi berjalan ditopang oleh neraca perdagangan yang melanjutkan tren surplus selama 18 bulan berturut-turut, seiring kenaikan nilai ekspor dan harga komoditas.

Sedangkan transaksi modal finansial diperkuat oleh investasi langsung dan portofolio, dengan sumber inflow salah satunya berasal dari instrumen saham di pasar modal.

“Saya mengapresiasi pasar modal yang berhasil tumbuh dan bertahan di tengah pandemi Covid-19,” ucap Menko Airlangga dalam siaran persnya, dikutip pada Kamis (16/12/2021).

Baca juga: Kemenperin Luncurkan Platform E-Kemasan, Ini Manfaatnya Untuk IKM

Diketahui jumlah investor pasar modal terus meningkat dengan total 7,15 juta investor per November atau tumbuh 84,27% (ytd), ditopang oleh investor domestik. Kondisi ini memperkuat ketahanan pasar modal Indonesia dari goncangan eksternal.

Selain itu, sepanjang 2021 tercatat ada 52 emiten baru di pasar saham yang melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan total penghimpunan dana Rp 62,2 Triliun.

Penghimpunan dana melalui IPO pada tahun ini tercatat masih bertumbuh positif bahkan lebih baik dari realisasi pada tahun 2020 lalu yang mencapai sebanyak 51 perusahaan IPO dengan total penghimpunan dana senilai Rp 5,58 triliun.

“Terima kasih kepada para investor dan otoritas bursa yang telah menjadi bagian penting dari proses pemulihan ekonomi,” tutur Menko Airlangga.

Pemerintah tetap berkomitmen untuk melanjutkan berbagai program pemulihan ekonomi dan reformasi struktural di tahun depan. Percepatan investasi tentunya juga membutuhkan dukungan pembiayaan.

Melalui Sovereign Wealth Fund yakni Lembaga Pengelola Investasi/ Indonesia Invesment Authority (INA), Pemerintah akan terus berupaya memenuhi berbagai kebutuhan pembiayaan untuk mengakselerasi pembangunan dan pemulihan ekonomi nasional.

Exit mobile version