TopCareerID

Bisakah Zoom Tetap Laku Meski Pandemi Usai? Ini kata Eksekutif Zoom

Zoom. Dok/NDTV Gadgets 360

Topcareer.id – Selama pandemi, Zoom memang paling diandalkan untuk meeting secara virtual atau melakukan pertemuan lainnya, termasuk juga wawancara kerja. Tapi, apakah aplikasi ini bisa bertahan meski orang-orang akan mulai kembali ke kantor?

Menurut Ricky Kapur, Kepala Regional Asia Pasifik di Zoom, aplikasi Zoom akan terus relevan setelah pandemi bahkan ketika orang kembali ke kantor.

Semakin banyak perusahaan atau organisasi yang bergerak menuju model kerja hibrida di mana karyawan bekerja baik di kantor maupun dari rumah setiap minggu.

“Saya pikir ada tiga perubahan besar yang terjadi pasca-pandemi di mana bisnis berinvestasi dan itu memacu pertumbuhan dan relevansi kami,” kata Ricky Kapur, dikutip dari laman CNBC, Senin (20/12/2021).

Pertama, tambah dia, perusahaan berpikir untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, kolaboratif, dan hibrid untuk staf.

“Karyawan menuntut pengaturan kerja yang fleksibel dan kemampuan untuk bekerja tanpa gesekan, di mana pun mereka berada,” ujar Kapur.

Kedua, perusahaan menata ulang pengalaman keterlibatan pelanggan, dengan konsumen menuntut lebih banyak kenyamanan.

Baca juga: Apple Tak Izinkan Produknya Digunakan Oleh Orang Jahat Dalam Film

Baik itu pengalaman ritel, sambungnya, kemampuan untuk berbicara dengan orang langsung — melihat produk, melakukan percakapan nyata, dan kemudian membuat keputusan pembelian. Konsumen mengharapkan itu dari perusahaan.

Pergeseran besar ketiga, menurut Kapur, adalah bahwa perusahaan digital native sedang membangun platform inovatif untuk menciptakan layanan yang menjangkau konsumen baru, terutama di bidang-bidang seperti perawatan kesehatan dan pendidikan.

Jutaan orang menggunakan teknologi perusahaan selama dua tahun terakhir untuk mengikuti perkembangan sekolah dan pekerjaan atau untuk bersosialisasi. Tetapi pertumbuhan melambat ketika orang-orang kembali bekerja dan sekolah secara langsung.

Pendapatan Zoom naik 35% dari tahun sebelumnya di kuartal yang berakhir 31 Oktober, turun dari pertumbuhan 54% di kuartal sebelumnya.

Namun Kapur tetap optimis bahwa ketika orang pindah ke lingkungan hibrida, mereka akan terus mencari fleksibilitas dalam cara mereka berkomunikasi.

Exit mobile version