Topcareer.id – Bukti yang muncul dari eksperimen laboratorium mengungkapkan kelemahan vaksin dan obat antibodi terhadap varian Omicron dari virus corona.
Dalam sebuah penelitian yang dilaporkan Rabu (15/12) di bioRxiv menjelang tinjauan sejawat, para peneliti di Universitas Columbia menemukan Omicron “sangat resisten terhadap netralisasi” oleh antibodi dalam darah dari penerima vaksin dari Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson atau AstraZeneca maupun dari penyintas COVID-19.
Selanjutnya, mereka menguji sembilan antibodi monoklonal yang telah diizinkan untuk digunakan dan 10 yang masih eksperimental.
Kemampuan menetralkan 18 dari 19 antibodi “dihapuskan atau dirusak” oleh Omicron, termasuk yang sudah diizinkan untuk digunakan.
Peneliti Eropa melaporkan hasil serupa dalam makalah terpisah yang juga diposting di bioRxiv.
Baca juga: Cegah Transmisi Varian Omicron, Ini Tindakan Wisma Atlet
“Omicron benar-benar atau sebagian besarnya resisten terhadap netralisasi” oleh sembilan antibodi monoklonal yang mereka uji dan oleh antibodi dalam sampel darah dari 90 penerima vaksin dan penyintas COVID-19.
Kedua tim juga menemukan bahwa bahkan pada penerima vaksin yang menerima dosis booster, dan pada orang yang selamat yang menerima vaksin, antibodi telah secara substansial mengurangi daya penetral.
Pada individu-individu ini, tingkat antibodi penetralisir adalah 5 hingga 31 kali lebih rendah terhadap Omicron daripada terhadap Delta.**(Feb)