TopCareerID

Kalahkan Starbucks, Kopi Kenangan Raih Status Unicorn dengan Valuasi Lebih dari Rp 14,2 Triliun

Topcareer.id – Suntikan dana segar senilai USD 96 juta atau Rp 1,3 triliun di pendanaan seri C tahap pertama membuat brand Kopi Kenangan kini telah menyandang status unicorn.

Kopi Kenangan terhitung belum terlalu lama berdiri yakni pada tahun 2017 oleh Edward Tirtanata, James Prananto, dan Cynthia Chaerunnisa.

Pendanaan seri C tahap pertama untuk Kopi Kenangan dipimpin oleh Tybourne Capital Management dan partisipasi dari investor lain seperti Horizons Ventures, Kunlun, B Capital, serta Falcon Edge Capital.

Para investor mau memberikan dana sebesar Rp 1,3 triliun sebab melihat permintaan konsumen terhadap produk Kopi Kenangan dinilai kuat.

Suntikan dana yang diterima membuat Kopi Kenangan kini memiliki nilai valuasi lebih dari USD 1 miliar atau Rp 14,2 triliun.

Kopi Kenangan kini resmi menjadi perusahaan new ritel F&B pertama di Asia Tenggara yang meraih status unicorn dan valuasinya melampaui Starbucks.

Ada beberapa produk jagoan dari Kopi Kenangan yang juga membuat para investor yakin untuk menyuntikkan dananya.

Produknya antara lain yaitu kopi dengan topping Sultan Boba, kemudian ada produk lainnya seperti merek makanan “Cerita Roti”, merek ayam goreng “Chigo”, dan kue kering bernama “Kenangan Manis”.

Dalam setahun terakhir aplikasi Kopi Kenangan telah menjadi aplikasi pemesanan kopi yang paling banyak diunduh dengan rating terbaik di Indonesia.

Baca juga: Kopi Bisa Digunakan Untuk Memprediksi Cuaca Lho! Begini Caranya

Selama 12 bulan terakhir ini Kopi Kenangan menunjukan pertumbuhan yang kuat dengan peningkatan penjualan year-on-year (YoY) lebih dari 2 kali lipat.

Prestasi terbaru Kopi Kenangan ini menambah daftar perusahaan unicorn yang ada di Indonesia.

Sebelumnya Indonesia sudah memiliki perusahaan unicorn yakni Bukalapak, Traveloka, J&T Express, Xendit, Ajaib, serta Tokopedia dan Gojek yang bergabung menjadi GoTo.

Saat ini Kopi Kenangan telah semakin berkembang dan mempekerjakan lebih dari 3.000 staf di lebih dari 600 gerai di 45 kota di Indonesia.**(Feb)

Exit mobile version