TopCareerID

Ini 10 Cara Mengatasi Ketidakhadiran Karyawan di Tempat Kerja (Bagian 1)

Ilustrasi. (dok. Redbooth)

Topcareer.id – Karyawan perusahaan membantu menentukan keberhasilan bisnismu, itulah sebabnya penting untuk memiliki pekerja yang andal dan terlibat yang muncul saat mereka dijadwalkan. Namun, banyak organisasi menemukan karyawan sering datang terlambat atau tidak sama sekali.

Ketidakhadiran karyawan atau absenteeism ini adalah ketika seorang karyawan sering absen dari pekerjaan, dengan atau tanpa alasan yang baik.

“Jika kamu melihat seorang karyawan secara konsisten keluar dari kantor, bicarakan dengan mereka untuk memahami akar masalahnya. Jika karyawan tersebut terlibat dan berkinerja baik, bersiaplah untuk memecahkan masalah dan menawarkan solusi,” kata Anna Dearmon Kornick, pelatih manajemen waktu profesional dan kepala komunitas untuk Clockwise dalam laman Business.

1. Ciptakan tempat kerja yang aman dan sehat

Untuk mencegah cedera dan penyakit yang dapat dihindari – dan menjaga kepatuhan hukum, ciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi staf. Perusahaan dapat melakukan pelatihan karyawan secara teratur untuk mempromosikan praktik kerja yang sehat.

2. Tentukan kebijakan dan harapan yang jelas

Menetapkan kebijakan dan harapan yang jelas mengenai ketidakhadiran karyawan. Tentukan apa yang dapat dan tidak dapat diterima, dan konsekuensinya bagi mereka yang tidak mematuhinya. Kebijakan formal ini harus ditulis dalam buku pegangan karyawan dan dikomunikasikan dengan jelas kepada tim. Terapkan kebijakan secara adil di seluruh organisasi.

Seperti kebanyakan hal dalam bisnis, kebijakan kehadiran Anda dapat berubah seiring waktu. Adam Weber, wakil presiden senior komunitas di 15Five, merekomendasikan untuk melakukan audit kebijakan untuk memastikan pedoman itu mutakhir.

Baca juga: Mau Bikin Bisnis Baru? Ini 7 Jenis Biaya Awal Yang Diperlukan (Bagian 1)

3. Menawarkan tunjangan kesehatan dan kesejahteraan karyawan

Perusahaan dapat memberikan manfaat kesehatan umum – seperti keanggotaan klub kebugaran, pemeriksaan kesehatan, penilaian risiko kesehatan, pendidikan nutrisi, program penurunan berat badan, program bantuan karyawan, dan insentif kesehatan dan kebugaran. Saat membuat program kesehatan dan kebugaran karyawan, tawarkan manfaat yang juga mendukung kesehatan mental karyawan.

4. Tawarkan waktu istirahat yang cukup dan dorong karyawan untuk menggunakannya

Meluangkan waktu lembur dan bekerja sebanyak mungkin dulunya adalah sebuah lencana kehormatan. Sekarang, pengusaha dan karyawan menyadari pentingnya membangun keseimbangan kehidupan kerja yang baik, dan itu termasuk meluangkan waktu dari pekerjaan untuk mengisi ulang tenaga.

Buat kebijakan waktu dan kehadiran yang masuk akal yang mencakup banyak waktu luang berbayar. Selain itu, perusahaan harus menciptakan budaya perusahaan yang mendorong karyawan untuk menggunakan manfaat waktu istirahat mereka.

5. Bersikaplah fleksibel

Fleksibilitas adalah kuncinya, terutama di masa sekarang. Selama pandemi virus corona, dunia dengan cepat mengetahui bahwa manfaat fleksibel – seperti kerja jarak jauh – dan pengaturan kerja hibrida, adalah opsi yang memungkinkan bagi banyak pekerja.

Sementara beberapa pekerja lebih menyukai tingkat fleksibilitas yang tinggi, membiarkan karyawan Anda bekerja kapan dan di mana yang paling nyaman bagi mereka juga bisa menjadi solusi yang tepat untuk mengurangi ketidakhadiran.**(Feb)

Exit mobile version