TopCareerID

Ini Peran Penting Kakek-Nenek dalam Mengasuh Anak Pekerja Migran

Ilustrasi. Dok/Parents

Topcareer.id – Pekerja migran perempuan kini telah menjadi fenomena global, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di sejumlah negara lain.

Salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk menekan jumlah pengangguran adalah dengan memanfaatkan peluang kerja antar negara dengan mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri.

Fenomena pengiriman tenaga kerja ini merupakan bagian dari migrasi internasional yang dilatarbelakangi oleh berbagai faktor.

Mengingat bahwa komposisi migran internasional semakin didominasi perempuan, hal ini sekaligus menunjukkan perubahan peran
perempuan yang awalnya hanya tentang ‘reproduction’ menjadi ‘production.’

Dalam menjalani pekerjaan di luar negeri tak jarang para pekerja yang sudah berkeluarga harus rela meninggalkan anaknya.

Mereka terpaksa menitipkan anaknya kepada saudara atau kepada orangtua yang merupakan kakek dan nenek dari anak si pekerja yang harus bekerja di luar negeri.

Salah seorang orangtua dari pekerja migran Bapak Sururi mengisahkan dirinya sangat sedih ketika mengetahui anaknya harus bekerja di luar negeri dan cucunya harus ia rawat.

“Anak-anak nangis semua, hati saya pun ikut rontok melihat tangisan mereka, tiap pagi saya mandikan mereka dan saya antarkan ke sekolah kamudian saya juga yang menjemput pulang.” Tutur Bapak Sururi menceritakan pengalamannya.

Menurutnya sebagai kakek dan nenek harus bisa memiliki peran yang bijak dalam menjaga dan merawat anak-anak yang dititipkan kepadanya.

“Tidak boleh marah atau kejam pada anak-anak, jika terlalu keras atau kejam, mereka bisa lebih marah dan sulit untuk menenangkan hati mereka.” Kata Bapak Sururi dalam acara Migrant Talk “Redefinisi Peran Kakek-Nenek Pengasuh Anak-anak Pekerja Migran,” 25 Januari 2022 lalu.

Bapak Sururi selalu menjalani perannya sebagai pengganti orangtua dengan penuh kesabaran dalam merawat anak yang dititipkan kepadanya.

“Saya selalu belikan jajan agar tidurnya nyenyak, tapi hati saya ya tetap menangis selama mendampinginya tidur.” Ujar Bapak Sururi.

Baca juga: Cara Pekerja Migran Pertahankan Komunikasi dengan Anak

Anil Kusnaini yang kerap disapa Husna sebagai orangtua dari anak-anak yang ia titipkan pada Bapak Sururi mengatakan bahwa memang berat semua yang harus ia jalani.

“Saya berangkat ke hongkong Januari 2016, memang berat, tapi itu pilihan dan sebuah keterpaksaan, dan saya merencanakan itu dengan baik, saya selesaikan semua masalah pribadi dan membicarakan dengan keluarga sebelum memutuskan berangkat.” Tutur Husna.

Dari Hongkong Husna tetap menjaga komunikasi dengan orangtuanya dan juga anak-anak agar bisa terus mengawasi perkembangan mereka dari waktu ke waktu.

Meskipun berat, Husna tetap menjalaninya dengan ikhlas hingga anak-anaknya sudah semakin besar dan lebih mengerti situasi orangtuanya yang harus bekerja di luar negeri.**(Feb)

Exit mobile version