Topcareer.id – Ada banyak hal hebat tentang bekerja di startup. Menyenangkan, mengasyikkan, serta merasakan usaha keras yang seru bersama orang-orang yang melakukan banyak hal dengan sedikit sumber daya.
Bekerja di perusahaan startup juga terlihat keren, kamu mungkin akan dinilai orang lain sebegai seseorang yang sangat kompeten hingga bisa direkrut oleh suatu perusahaan rintisan.
Tetapi ada beberapa kelemahan utama yang dapat membuat bekerja di startup lebih seperti mimpi buruk daripada waktu yang menyenangkan.
Penting untuk mempertimbangkan kerugian ini ketika memutuskan apakah pekerjaan startup tepat untuk kamu.
Dan sekarang saatnya untuk pemeriksaan realitas. Berikut ini enam tantangan dan kerugian paling umum yang mungkin kamu hadapi ketika bekerja untuk sebuah startup.
Risiko
Bekerja di startup lebih berisiko. Itu karena startup lebih cenderung gagal saat mereka masih di awal.
Produk bisa gagal atau pendiri bisa memilih untuk pergi ke arah lain. Statistik bervariasi dalam hal ini, tetapi satu penelitian menunjukkan bahwa sekitar 60% bisnis baru gagal dalam 6 tahun pertama.
Ya, semua orang pasti pernah mendengar tentang startup unicorn yang telah menjadi besar seperti si toko ijo dan toko oren, dan bekerja di perusahaan dengan potensi seperti itu sangat menyenangkan.
Tetapi penting untuk bersikap realistis di sini. Sebagian besar perusahaan rintisan yang bertahan dalam beberapa tahun pertama tidak pernah mencapai status unicorn.
Uang
Anggaran di perusahaan rintisan seringkali lebih rendah, dan meskipun ini dapat bervariasi, kamu mungkin mendapatkan bayaran lebih rendah daripada rekan-rekan di perusahaan yang lebih mapan.
Jenjang karier
Masalah lain dengan bekerja untuk perusahaan startup adalah kamu mungkin menemukan jalur karier kurang jelas.
Itu karena ada lebih sedikit lapisan antara posisi entry-level, posisi senior, dan manajemen.
Pelatihan
Sebagian besar startup belum memiliki program pelatihan dasar dan sistem orientasi. Pelatihan yang relatif tidak terstruktur berarti pembelajaran yang lebih mandiri yang bisa baik atau buruk, tergantung pada gaya dan preferensi belajar kamu.
Baca juga: Startup Ini Ciptakan Pertanian Hidroponik dengan Robot
Jam kerja yang panjang
Meskipun hal ini tidak selalu terjadi, banyak karyawan di perusahaan rintisan berakhir dengan beban kerja yang lebih besar dan jam kerja yang lebih lama.
Itu karena ada banyak hal yang harus dilakukan dan hanya sedikit orang yang mengerjakannya.
Jadi, jika kamu mempertimbangkan peran startup, ada baiknya untuk memperjelas jam kerja kamu di awal.
Lebih banyak tanggung jawab
Terakhir, kamu harus bersedia melakukan tugas yang berada di luar deskripsi pekerjaan.
Kamu bisa menemukan diri mengelola orang, melakukan desain, dan bahkan sedikit pekerjaan pemasaran. Karena jika kamu tidak melakukan pekerjaan ini, siapa lagi?