Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

3 Alasan Kamu Ditolak Kerja Walau Sudah Wawancara

Ilustrasi cara mengurangi gugup atau nerveous saat wawancara kerja.Ilustrasi cara mengurangi gugup atau nerveous saat wawancara kerja. (dok. the ladders)

Topcareer.id – Jujur, ditolak setelah melewati proses wawancara kerja yang luar biasa hebat namun tetap tidak diterima itu membuat kamu ingin menjambak rambut kamu dan membanting laptop.

Lagi pula, melakukan wawancara yang hebat seharusnya berkelanjutan berubah menjadi tawaran kerja, kok malah begini.

Kamu pasti bertanya-tanya, apa kesalahan yang sudah kamu lakukan?

Memang kenyataannya saat kamu mendapatkan kesempatan wawancara adalah bukti bahwa kamu memiliki potensi untuk mendapatkan tawaran kerja.

Tapi, yang membuatnya membingungkan adalah mengapa wawancara kerja kamu tidak berubah menjadi tawaran pekerjaan, berikut ini tiga alasan utamanya:

Kamu terlalu berpikir resume kamu adalah tiket emas mendapat pekerjaan
Begitu banyak nasihat yang tentang pencarian pekerjaan berfokus pada resume sedemikian rupa sehingga pada saat kamu mengirimkan resume yang berhasil membuatmu dipanggil untuk wawancara, kamu jadi berpikir bahwa kerja keras kamu telah berakhir.

Ini keliru untuk berasumsi seperti ini. Justru menjadi masalah jika kamu terlalu fokus pada resume saat wawancara kerja.

Kamu jadi terlalu terpaku menceritakan pengalaman baris demi baris sesuai resume yang kamu buat, alih-alih menekankan value kamu.

Pengalaman yang tertulis di resume mungkin membawamu masuk pintu wawancara kerja, tetapi value kamu lah yang akan membuatmu menerima tawaran kerja.

Kamu tidak menunjukkan bahwa dirimu cocok dengan budaya perusahaan
Kesesuaian budaya adalah salah satu kualitas yang paling sering luput dari perhatian kandidat dan lupa untuk ditunjukkan.

Padahal ini adalah salah satu kualitas terbaik yang sangat perusahaan cari saat merekrut kandidat baru.

Perusahaan dengan budaya yang sehat tidak hanya mencari seseorang yang dapat melakukan pekerjaan itu.

Mereka juga menginginkan seseorang yang sejalan dengan nilai-nilai perusahaan dan budaya dalam tim di perusahaan.

Menampilkan kecocokan budaya menjadi lebih penting saat kamu maju ke tahap akhir proses wawancara.

Baca juga: Wawancara Kerja Berjalan Kurang Baik? Segera Lakukan Ini

Kamu terlihat kurang percaya diri
Kamu mungkin tidak menyadarinya, tetapi manajer perekrutan memperhatikan ketika kamu tidak yakin tentang value diri kamu.

Misalnya, bahkan jika kamu memiliki pengalaman yang baik dan tahu bahwa kamu bisa melakukan pekerjaan itu, namun jika transisi dari peran itu adalah lompatan besar, kamu mungkin tidak akan tampil sepercaya diri mungkin.

Tidak peduli berapa banyak pengalaman wawancara yang kamu jalani dalam proses perekrutan, setiap wawancara kerja adalah kesempatan lain untuk muncul, menonjol, dan mengomunikasikan value kamu.

Jika kamu hanya memperlakukan resume kamu seperti tiket emas, ini tidak akan menunjukkan bahwa kamu cocok dengan budaya atau terlihat tidak yakin tentang dampak yang dapat kamu buat.

Kuasailah pekerjaan yang memang sangat kamu terlebih jika kamu ingin mencoba bidang baru. Manajer perekrutan bisa melihat kandidat mana yang percaya diri betul dengan kemampuannya dan mana yang tidak.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply