Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Covid-19

Varian Covid-19 ‘Deltacron’ Ditemukan. Apakah Lebih Berbahaya?

Ilustrasi virus korona. (dok. Forbes)

Topcareer.id – Versi hybrid dari virus corona yang menggabungkan gen dari varian Delta dan Omicron, telah teridentifikasi. Julukan virus hybrid ini adalah “Deltacron.”

Philippe Colson dari IHU Mediterranee Infection di Marseille, Prancis, adalah penulis utama laporan tentang Deltacron ini. Laporannya diposting pada hari Selasa (8/3) di medRxiv.

Namun, karena hanya sedikit kasus terkonfirmasi, masih terlalu dini untuk mengetahui apakah jenis ini akan sangat menular atau menyebabkan penyakit parah.

Hasil dari rekombinasi genetik

Tahukah kamu? Rekombinasi genetik dari virus corona pada manusia mampu terjadi ketika dua varian menginfeksi sel inang yang sama.

“Selama pandemi SARS-CoV-2, dua varian atau lebih telah beredar bersama selama periode waktu yang sama dan di wilayah geografis yang sama… Ini menciptakan peluang untuk rekombinasi antara dua varian ini,” kata Colson.

Colson menambahkan, timnya juga telah merancang tes PCR baru yang dapat dengan cepat menguji sampel positif untuk Deltacron.

Belum terdeteksi di Indonesia.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan memastikan tidak ditemukan varian Deltacron virus Covid-19 atau varian campuran omicron dan delta di Indonesia.

Hal itu ditegaskan oleh Siti Nadia Tarmizi, Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes.

“Sampai sekarang Deltacron belum ditemukan di Indonesia, kalau kita lihat apa yang dilaporkan Prancis dan Inggris itu agak berbeda jalur mutasinya, jadi kita masih melihat terus perkembangannya,” kata Nadia, seperti dikutip dari Suara, Selasa (15/3).

Nadia mengatakan beberapa negara di sekitar Indonesia belum terdeteksi, sehingga tidak ada kebijakan untuk memperketat pintu masuk negara untuk mencegah Deltacron masuk ke negara tersebut.

the authorFeby Ferdian

Leave a Reply