Topcareer.id – Setiap orang pasti pernah pergi ke salon atau barber shop untuk cukur atau potong rambut.
Mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga kakek-kakek pun pasti banyak yang rutin potong rambut.
Pernahkah kamu bertanya-tanya, kemanakah rambut-rambut yang sudah dipotong oleh orang salon?
Sebagian pemilik salon ada yang langsung membuangnya ke tempat sampah, namun ada juga yang menyimpannya.
Untuk apa mereka simpan? Biasanya ada saja pencari rambut yang datang ke salon-salon untuk membelinya dari salon.
Meskipun laku terjual, harganya tak sebanding dengan perawatan untuk memanjangkan rambut.
Sisa potongan rambut panjang orang di salon harganya sekitar Rp 5.000 per ons.
Biasanya potongan yang belum rusak atau belum kena unsur kimiawi bisa diproses untuk dijadikan wig.
Lembaga ataupun perseorangan tertentu kerap mengunjugi salon-salon untuk megumpulkan sisa rambut.
Potongan rambut pendek hasil limbah dari barber shop cowok biasanya dibuang. Kecuali memang ada peneliti atau lembaga khusus yang mengambil.
Menurut informasi, rambut-rambut sisa itu bagus untuk penyaringan limbah di air laut.
Unsur-unsur pori dan zat dalam rambut bagus untuk menyaring limbah di air laut semisal limbah minyak tanah.
Ada juga peneliti yang menggunakannya untuk penelitian kimiawi penyaringan limbah minyak tanah di air laut.
Nah, yang lebih uniknya lagi, ada orang yang menggunakan potongan rambut, bahkan rambutnya sendiri untuk dijadikan karya seni.
Seorang pemilik salon di Filipina, Jesstoni Garcia menggunakan rambutnya sendiri untuk membuat potret.
Setiap beberapa bulan sekali ia mencukur rambutnya, namun dia tidak hanya memotong dan membuangnya sendiri.
Dia juga memanfaatkan potongan rambutnya untuk ia jadikan sebagai bahan seni.
Dengan menggunakan kuas tipis dan resin bening lengket, Garcia menaburkan untaian potongan rambut yang terkumpul di atas kanvas putih kosong.
Membutuhkan waktu dua hingga lima jam untuk menatanya menjadi gambar musisi dan aktor yang terkenal.
Pekerjaan utama pria berusia 32 tahun itu sebagai pelaut, waktunya selama delapan bulan dalam setahun habis di kapal pesiar.
Di kapal ia kekurangan perlengkapan seni yang memadai seperti cat dan sketsa di laut.
Baca juga: Sains Temukan Cara Baru Cegah Kerontokan Rambut
Sejak 2021 Garcia beralih menggunakan rambutnya sendiri untuk membuat gambar. Dia mulai dengan potret diri dan akhirnya menggambar selebriti.
Jauh lebih sering di laut daripada di salonnya, dia kerap menggunakan rambutnya sendiri, terkadang mencukur cambangnya ketika membutuhkan bahan tambahan.
Garcia mengatakan membuat karya seni ini membantu meringankan stresnya karena perjalanan panjang berdampak pada kesehatan fisik dan mentalnya.
“Kita perlu memiliki pelampiasan untuk mengatasi depresi. Bagi saya, etalase saya adalah membuat karya seni,” katanya, seraya menambahkan bahwa pada akhirnya dia ingin menjual karyanya.**(Feb)