TopCareerID

Motor BBM dan Listrik, Lebih Hemat Mana? Ini Kata Menteri ESDM

Kementerian ESDM gencar konversi motor listrik.

Motor listrik. (dok. Kementerian ESDM)

Topcareer.id – Pemerintah kini gencar melakukan konversi motor Bahan Bakar Minyak (BBM) ke motor listrik. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pun mengajak masyarakat berhitung soal mana yang lebih hemat.

Melalui penggunaan motor listrik, kata Arifin, pemerintah bisa menghemat impor minyak sampai 1,5 juta barel per hari. Mengingat konsumsi BBM kendaraan motor masyarakat per hari mencapai 240 juta kiloliter hingga 10 tahun mendatang.

“Kalau 120 juta kendaraan menggunakan konsumsi BBM dua liter per hari, kalau dalam 10 tahun kita ganti semua kendaraan berbahan bakar BBM ke listrik, akan menghemat 240 juta liter BBM per hari,” kata Arifin dikutip dari siaran pers, Jumat (25/3/2022).

Di samping itu juga memberikan dampak penghematan terhadap pengeluaran biaya bahan bakar secara langsung bagi pengguna.

“Kalau dua liter BBM itu akan meninggalkan biaya Rp24 ribu, tapi kalau menggunakan listrik dia menggunakan seperempatnya saja, yang keluar Rp6 ribu. Jadi dari pemilik motor lama ini akan penghematan banyak,” ucap Arifin.

Arifin menyampaikan bahwa konversi motor BBM ke listrik bisa menghemat impor minyak mentah dan juga mengurangi emisi karbon. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20.

Baca juga: Menaker: Seluruh BLK Harus Mampu Jawab Tantangan Ketenagakerjaan

“Konversi ini akan terus kita intensifkan. Semoga dengan adanya konversi ini juga bisa mendorong industri kendaraan listrik bisa semakin berkembang. Sehingga motor listrik bisa dibuat dalam negeri dan bisa meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri,” kata Arifin.

Kementerian ESDM sendiri akan terus melaksanakan program konversi motor listrik melalui pengembangan industri-industri pendukung lainnya. Hal ini diharapkan mampu mempercepat terbentuknya ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Saat ini, kata dia, sudah ada lebih dari 100 SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) dengan 85 persen menggunakan home charging.

“Ini akan terus kita dorong, sehingga semua masyarakat bisa menggunakan energi listrik dan akan mengurangi bahan bakar fosil,” ujarnya.

Exit mobile version