TopCareerID

Hei Calon Founder, Cek Ini 3 Tren Teratas Skena Startup di Asia

Industri stratup di Asia kian bertumbuh.

Topcareer.id – Tren tumbuhnya industri startup tampaknya kian naik, apalagi di kawasan Asia. Ini jadi sinyal positif bagi pengusaha di kawasan ini. Menurut Kepala Strategi Microsoft Asia, Jesus Martin, lebih dari tempat lain di dunia, Asia, melompati bentuk konektivitas lain untuk menjadi “mobile first.”

“Dan karena Asia menjadi mobile-first, mobile menjadi platform yang mendukung inovasi dan model bisnis baru. Mobile first mengacu pada strategi merancang produk dan pengalaman untuk smartphone dan tablet, “ kata Martin dalam laman CNBC Make It.

Mengutip laporan CB Insight, di mana Asia memimpin pangsa kesepakatan global sebesar 36% pada kuartal keempat tahun 2021. Martin mengatakan bahwa China, India, dan Korea Selatan melihat unicorn dibuat “setiap minggu.” Dia mengacu pada startup dengan nilai setidaknya USD 1 miliar. Martin lantas berbagi tren terpanas di dunia startup Asia tahun ini.

1. Super Apps

Menurut Microsoft, Super Apps “benar-benar berkembang” dan “pembangkit tenaga inovasi terbaru” di kawasan ini. Super Apps adalah portal satu atap yang memungkinkan pengguna mengakses beberapa layanan dari satu aplikasi.

“Selain memanggil taksi atau mengirim makanan, seseorang bahkan dapat memesan janji temu medis, mengambil pinjaman, atau membayar dengan dompet seluler,” kata Martin.

Dia menyoroti contoh Grab — super apps yang menawarkan layanan dalam pengiriman makanan, transportasi, dan layanan keuangan. Aplikasi super populer lainnya di kawasan ini termasuk WeChat China, Paytm India, GoTo Indonesia, Zalo Vietnam, dan Kakao Korea Selatan.

2. Gaming

Dalam hal game, wilayah ini memimpin. Menurut firma riset Niko Partners, gamer Asia akan menghasilkan pendapatan lebih dari USD41 miliar pada tahun 2025, dengan Indonesia, Thailand, dan Vietnam menjadi pasar dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.

Baca juga: Elon Musk Tawarkan Fitur Edit Di Twitter, Siapa Yang Setuju?

Secara global, sebagian besar pendapatan dihasilkan di China — rumah bagi raksasa game seperti NetEase dan Tencent.
Microsoft Asia mengatakan bahwa cloud gaming secara khusus, adalah area pertumbuhan yang sangat besar di kawasan ini, terutama di pasar seperti Korea Selatan, Cina, dan Jepang. Daya tariknya terletak pada kemampuan pengguna untuk “bermain di perangkat apa pun, di mana pun, kapan pun.”

“Industri game Asia tetap menjadi penggerak global, mengubah game di berbagai perangkat. Dengan jumlah pemain video game yang mendekati tiga miliar secara global, Asia Pasifik bertanggung jawab atas lebih dari setengahnya,” menurut Martin.

3. E-commerce

Karena semakin banyak orang tinggal di rumah selama pandemi, penjualan e-commerce melihat peningkatan besar-besaran di seluruh dunia. Tren itu akan terus meningkat di Asia Tenggara tahun ini, kata Microsoft.

Diperkirakan 70 juta lebih orang – dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam – berbelanja online sejak pandemi dimulai, menurut laporan tahun 2021 dari Facebook dan Bain & Company.

“E-commerce di kawasan ini memimpin dalam pemasaran sosial dan pengalaman pelanggan,” kata Martin, menyebutkan Shopee Singapura dan Reliance Jio India sebagai contoh.

Di China, e-commerce juga telah menciptakan “keseluruhan ekosistem pembayaran dan fintech yang mulus, dan memungkinkan konsumen melakukan lebih banyak dengan satu sentuhan tombol, tambah Martin.

Exit mobile version