Topcarer.id – Sifat pekerjaan selalu berkembang. Otomasi dan kecerdasan buatan (AI) memacu revolusi baru. Banyak robot diharapkan mengubah pekerjaan di setiap industri mulai dari TI hingga manufaktur.
Menurut satu laporan, sekitar 25% pekerjaan di Amerika Serikat berisiko diotomatisasi.
Dan tentu saja ada angka dan proyeksi serupa di seluruh dunia dalam pasar lain.
Maklum, tren AI ini membuat orang sedikit gugup tentang keamanan pekerjaan mereka.
Namun, otomatisasi oleh AI tidak serta merta menghilangkan pekerjaan.
Otomatisasi kemungkinan besar hanya akan mengubah pekerjaan dengan tugas-tugas sederhana dan berulang.
Orang pada gilirannya akan pindah ke posisi yang membutuhkan lebih banyak keterampilan interpersonal.
Berikut ini enam keterampilan yang tidak akan pernah bisa tergantikan oleh otomatisasi atau AI.
Empati
Meskipun Siri hebat dalam memberi kamu petunjuk arah ke kafe terdekat, dia tidak bisa benar-benar memahami perasaanmu.
Bahkan dengan pembelajaran tercanggih sekalipun, teknologi tidak akan pernah bisa memahami emosi seseorang dan merespons seperti yang bisa dilakukan manusia.
Baik itu pemimpin tim yang membantu karyawan melewati masa sulit, account manager yang bekerja dengan klien, atau manajer perekrutan yang mencari kandidat yang sempurna.
Kamu akan memerlukan empati untuk menyelesaikan semua pekerjaan tersebut. Robot atau AI tidak akan pernah bisa menggantikan.
Konten kreator
Konten memicu dunia digital. Meskipun otomatisasi dapat membuat atau menyalin konten sederhana, otomatisasi tidak dapat menceritakan kisah mereka secara efektif.
AI tidak dapat membuat laporan bisnis dengan hasil dan wawasan yang jelas, terutama tanpa pengetahuan penuh tentang konteks manusia.
Karena itu, akan selalu ada posisi bagi orang-orang dengan keterampilan konten kreator di dunia kerja.
Manajemen Teknologi
Robot tidak dapat (dan tidak boleh) mengelola robot. Manusia akan selalu perlu berada di sana untuk merancang, merencanakan, memasang, dan memelihara sistem digital apa pun.
Daripada takut dengan teknologi, penting untuk memahami tujuannya dan strategi terbaik untuk menggunakannya.
Ini semua akan menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan di masa depan.
Komunikasi
Seperti empati, keterampilan komunikasi tidak dapat diotomatisasi karena setiap skenario berbeda.
Komunikasi yang efektif adalah sebuah seni, sebab akan mempertimbangkan situasi, nilai-nilai dan tujuan pemangku kepentingan, konteks sejarah, dan tujuan bisnis.
Sementara teknologi mungkin hanya mengarah lebih dekat untuk mengenali ekspresi wajah.
Tentunya itu itu tidak akan pernah bisa menciptakan komunikasi seefektif yang bisa manusia lakukan.
Baca juga: 7 Keterampilan Penting untuk Beradaptasi dengan Pekerjaan di Masa Depan
Strategi
Otomasi dapat menghilangkan kerja keras dalam mengimplementasikan tugas, tetapi masih jauh dari kemampuan untuk memberikan strategi menyeluruh yang memberikan relevansi setiap tugas dalam skema besar.
Terlepas dari industri atau bidang mana kamu berada, pemikiran strategis adalah keterampilan yang akan selalu dihargai dan manusiawi.
Kreativitas
Para ahli bahkan belum berhasil menunjukkan dengan tepat mengapa beberapa manusia lebih kreatif daripada yang lain.
Jadi, dapat dikatakan bahwa hampir tidak mungkin bagi komputer untuk meniru percikan kreativitas manusia di dunia.
Alasannya sederhana: otomatisasi dan AI sudah diprogram bahkan saat menggunakan pembelajaran mesin.
Kreativitas, di sisi lain, bersifat spontan dan membutuhkan imajinasi, mimpi, dan inspirasi kolektif.