Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Sejarah Sepatu Docmart: Populer Gara-gara Musik

Dok/SuaraDok/Suara

Topcareer.id – Siapa tak kenal sepatu boots Dr. Martens atau yang populer dengan sebutan docmart. Sempat ramai di twitter pembahasan mengenai nyaman tidaknya sepatu ini atau hanya untuk sekedar gaya.

Sepatu ini dulunya khas dengan skinhead dan para pekerja Inggris. Namun kini justru trendi dan banyak peminatnya.

Docmart dinilai sebagai salah satu sepatu yang wajib dimiliki sebab awet, membuat tampil beda, elegan, bisa dipakai formal ataupun non formal, dan tentunya nyaman.

Mungkin kamu penasaran, seperti apa sih sejarah sepatu docmart yang kian populer dan trendi ini.

Nah, baca terus artikel ini supaya gak penasaran. Ini sejarah sepatu Dr. Martens.

Dr. Martens pada awalnya adalah sepatu bot kerja sederhana yang bahkan dijual sebagai sepatu berkebun.

Jadi, bagaimana sepatu bot utilitarian ini berubah menjadi salah satu merek paling relevan secara budaya di era modern? Ceritanya unik dan menarik..

1901
Mulai tahun 1901, keluarga Griggs terkenal sebagai pembuat sepatu bot di kota kecil Wollaston, Northamptonshire di Midlands Inggris.

Mereka berada di jantung industri sepatu Inggris dan selama enam dekade Griggs mendapatkan reputasi yang solid sebagai pembat sepatu bot kerja yang kokoh dan tahan lama.

1945
Cerita kemudian beralih ke pasca-perang Munich, 1945 dan Dr. Klaus Maertens, seorang prajurit berusia 25 tahun.

Saat memulihkan diri dari patah kaki, ia menciptakan sol berbantalan udara yang unik untuk membantu pemulihannya.

Maertens membuat sepatu prototipe dan menunjukkannya kepada seorang teman lama insinyur mesin, Dr. Herbert Funk.

Keduanya menjalin kemitraan dengan menggunakan perlengkapan militer bekas untuk mulai memproduksi sepatu unik mereka.

Tahun 1947 mereka memulai produksi formal dan dalam satu dekade memiliki bisnis yang berkembang pesat.

Pada tahun 1959, mereka memutuskan sudah waktunya untuk mengiklankan penemuan sepatu revolusioner mereka di majalah luar negeri.

1960
Kembali di Inggris, perusahaan Griggs saat itu dijalankan oleh generasi ketiga keluarga, Bill, bersama dengan saudara laki-laki Ray, Colin dan putranya Max.

Saat melihat halaman-halaman majalah perdagangan sepatu, mata Bill terpikat oleh iklan Jerman untuk sol bantalan udara yang inovatif.

Lisensi eksklusif pun mereka peroleh dan beberapa perubahan penting dilakukan, termasuk perubahan tumit, bagian atas yang bulat namun sederhana, jahitan bilur kuning yang khas, tepi sol beralur dua warna, dan pola sol yang unik.

Bot docmart itu dicap sebagai ‘Airwair’ dan dilengkapi dengan lingkaran tumit hitam dan kuning.

Mereka memutuskan nama brandnya jadi Dr. Martens pada 1 April 1960.

Ikon Budaya
Tahun 1960-an, dekade di mana bot Dr. Martens lahir, ada gelombang perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Banyak ide-ide baru, pergolakan budaya dan akhirnya revolusi sosial.

Suasana radikal ini juga menyaksikan mode yang mewah dan seringkali eksotis… Tetapi Dr. Martens selalu menentang norma.

Awalnya docmart ini dipakai oleh tukang pos dan pekerja pabrik.

Tanpa peringatan atau maksud apa pun, Dr. Martens tiba-tiba diambil alih oleh para skinhead pecinta musik ska multi-budaya yang dengan bangga memperjuangkan gaya kelas pekerja Inggris.

Tak lama setelah itu, Pete Townshend dari The Who menjadi individu kelas atas pertama yang memakainya sebagai simbol kebanggaan kelas pekerja dan sikap pemberontaknya.

Dengan melakukan itu, skinhead generasi pertama dan Townshend mengubah arah sejarah merek.

Mereka mengubah sepatu boot untuk kerja fungsional ini menjadi subkultur penting.

1970
Dekade glam, punk, Two Tone, dan awal gothic melihat budaya pemuda Inggris menjamur menjadi suku-suku berbeda yang tak terhitung jumlahnya.

Mereka mengadopsi style menggunakan sepatu bot dan menumbangkan gaya pemakai sebelumnya.

Pada akhir dekade, sepatu bot telah menjadi simbol ekspresi diri yang sengit di jantung budaya pemuda Inggris.

1980
Inggris ramai oleh kerusuhan anti-pemerintah dan kebencian sosial, budaya pemuda bangkit dari jalanan dengan suku-suku yang lebih visual dan individual seperti psychobilly, grebo dan scooter boys.

Musisi Hardcore AS yang melakukan tur ke Inggris mulai membawa docmart, sehingga secara tidak sengaja memulai adopsi subkultur Amerika terhadap merek tersebut.

Baca juga: Sepatu Rusak Ini Dijual 9-26 Jutaan, Mau Beli?

1990
Tahun 90 an, Grunge mengubah dunia musik arus utama dan membawa Dr. Martens ikut serta.

Kembali di Inggris, Britpop memberontak terhadap apa yang disebut apatis dan mereka melakukannya dengan memakai bot Dr. Martens.

Munculnya nu-metal dan emo melihat lebih banyak genre musik baru mengadopsi sepatu boot. Merek ini pun menjadi identik dengan budaya festival.

2000
Sempat hampir bangkrut, namun pada tahun 2003 revitalisasi merek terkenal ini dimulai dengan perancang busana kelas atas dari seluruh dunia mendesain ulang dan menyesuaikan bot klasik Dr. Martens 1460.

Pada tahun 2007 kebangkitan berlanjut ketika pabrik Cobbs Lane asli di pabrik Northampton memulai kembali pembuatan Dr. Martens Originals buatan tangan.

2010
Pada tahun 2010, Dr. Martens yang telah direvitalisasi merayakan hari jadinya yang kelima puluh.

Lima dekade sudah beragam budaya mengadopsi Dr. Martens dari beragam suku, selebritas, musisi, dan individu yang berpikiran bebas.

Tapi satu hal yang pasti, tanpa musik, Dr. Martens akan tetap menjadi sepatu kerja.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply