Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Mengenal Pivot, dan Cara Melakukannya dengan Tepat

Topcareer.id – Pivot dalam bisnis adalah strategi untuk membangkitkan usaha yang lesu akibat penurunan laba maupun rendahnya jumlah produksi sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan pasar.

Tindakan ini merupakan suatu perubahan drastis bagi suatu perusahaan, oleh karena itu perlu dipertimbangkan matang-matang.

Kenali lebih dalam beberapa perspektif tentang apa itu pivot dalam model bisnis dan mengapa startup harus mempertimbangkannya.

Pivot pada dasarnya adalah perubahan dalam strategi bisnis yang diterapkan untuk menguji pendekatan baru yang terkait dengan model bisnis startup setelah menerima umpan balik.

Ketahui kapan perusahaan startup harus melakukan pivot

Sejumlah raksasa teknologi terkenal seperti Instagram, Facebook, dan Slack, telah mempopulerkan kesuksesan pivot.

Para pendiri era baru telah tumbuh untuk percaya bahwa pivot juga bisa menjadi formula sukses bagi perusahaan.

Perhatikan faktor-faktor yang dapat membantumu untuk memutuskan kapan harus melakukan pivot:

  • Perusahaan selalu berusaha dan gagal untuk menghadapi persaingan
  • Hanya ada satu aspek dari bisnis/produk yang paling menarik perhatian pasar
  • Tidak ada tanggapan untuk penawaran di pasar
  • Tujuan dan harapan bisnis telah berubah

Strategi terbaik melakukan pivot untuk perusahaan startup:

1) Kembangkan prototipe sebelum pivot
Jika berpikir tentang pivoting startup, kembangkan prototipe terlebih dahulu dan lihat apakah orang akan menggunakannya, anggap itu berharga dan berikan umpan balik.

Umpan balik pada tahap awal penting untuk menentukan di mana dampak produk akan menjadi yang terbesar.

2) Pilih tujuan yang selaras dengan visi bisnis startup
Sebagai seorang pengusaha, penting untuk mengetahui bagaimana pernyataan visi kamu berubah.

Dengan pasar yang berubah, pernyataan juga sering berubah.

Penting untuk mengevaluasi kembali apa yang perlu dilakukan dan kemudian menggambar poros model bisnis untuk memenuhi tujuan baru.

3) Pastikan pivot memberikan peluang pertumbuhan
Pivot adalah langkah yang berguna ketika kamu mengalami hambatan.

Tetapi, jika kamu melakukan pivot ke arah yang benar-benar baru tanpa memberikan banyak perhatian pada rencana tersebut, kamu bisa gagal lagi.

Untuk memastikan tidak menemui hambatan lain, jangan melakukan ekspansi di pasar saat ini, karena perusahaan telah menjelajahinya.

Kemudian lakukan riset pasar yang ekstensif. Jika menemukan pasar terlalu kecil, basis pelanggan terlalu beragam, dan banyak persaingan, tidak akan bermanfaat untuk pivot.

Salah satu cara untuk melakukan ini adalah mengadakan workshop penemuan produk.

4) Pertimbangkan teknologi alternatif
Dunia teknologi tidak seperti dulu. Agar startup dapat berputar, sangat penting untuk menjadi yang teratas dalam tren teknologi.

Hanya ketika bisnis kamu mampu menggabungkan teknologi terbaru, perusahaan akan dapat pivot dengan kemungkinan untuk berhasil.

Baca juga: Lakukan Hal Ini Untuk Mendapatkan Karyawan Terbaik Bagi Bisnis Startup Kamu

5) Pertahankan investor tetap dalam lingkaran
Pada setiap tahap pivot dan saat mengambil keputusan, pastikan investor tetap mengikuti perkembangannya.

Jika misi dan tujuan perusahaan akan berubah, mulailah membicarakannya dengan pemangku kepentingan internal termasuk investor setidaknya enam hingga delapan bulan sebelumnya.

Setiap perubahan drastis tanpa diskusi dengan investor dapat merusak hubungan dan membuat pivot tidak dapat dicapai.

6) Analisis apa yang dilakukan pesaing
Sebelum pivot, analisis apa yang dilakukan pesaing langsung dan bagaimana startup kamu dapat melakukannya dengan lebih baik.

Jika berencana untuk menawarkan layanan atau produk yang sama dengan pesaing, mungkin tidak akan mendapat hasil yang signifikan.

Pada saat yang sama, lihat seberapa besar pesaing dan apakah startup kamu dapat bersaing dengan mereka.

7) Pahami target pasar dan masalah
Jika kamu tidak dapat menjual produk dan tidak dapat menemukan masalahnya, startup kamu mungkin hanya menjualnya ke target audiens yang salah.

Dalam kasus seperti itu, melakukan pivot bisnis untuk menjual produk langsung ke perusahaan B2B dapat membantu meningkatkan penjualan.

Dalam hal ini, kamu tidak perlu mengubah produk sama sekali. Kamu cukup lakukan pivot untuk pemasaran.**(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply