Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, March 28, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Presiden: Industri Baterai Listrik Batang Bisa Serap 20 Ribu Pekerja

Presiden Joko Widodo umumkan berikan kelonggaran pemakaian masker, kecuali untuk golongan rentan.Presiden Joko Widodo. (dok. Setkab)

Topcareer.id – Dalam kunjungannya pada peresmian tahapan pembangunan industri baterai listrik terintegrasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Rabu (8/6/2022), Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa industri ini akan menyerap tenaga kerja yang banyak.

Dalam sambutannya, Kepala Negara menyampaikan bahwa investasi ini merupakan investasi pertama di dunia yang mengintegrasikan produksi kendaraan listrik dari hulu sampai hilir.

Pada fase pertama, pemerintah telah membangun dan menyiapkan area seluas 450 hektare di Kawasan Industri Terpadu Batang yang seluruhnya telah digunakan untuk berbagai industri, mulai dari pabrik kaca, pabrik pipa, hingga pabrik baterai listrik.

Presiden yakin kehadiran berbagai industri raksasa di KITB akan membawa dampak baik bagi penyediaan lapangan pekerjaan.

“Memang ini industri-industri raksasa yang di sini sehingga yang paling penting ini adalah bisa membuka lapangan pekerjaan yang sangat besar,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan bahwa total investasi ini tidak sedikit, dan menyebut angkanya mencapai Rp142 triliun dengan serapan tenaga kerja hingga 20 ribu orang.

“Total investasi ini juga bukan jumlah yang sedikit Rp142 triliun. Kalau didolarkan 9,8 miliar Dolar AS. Dan yang paling saya senang, menyerap karyawan, SDM, tenaga kerja kita 20 ribu orang, ini jumlah yang tidak kecil. Di mana-mana di dunia sekarang ini pembukaan lapangan kerja merupakan kunci,” ujarnya.

Baca juga: Distribusi Migor Curah Rp 14 Ribu Dipantau Secara Real Time

Selain itu, sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, Presiden Joko Widodo berharap agar Indonesia bisa menjadi produsen dari produk-produk yang berbasis nikel. Menurutnya, hal in menjadi kesemoatan besar untuk membangun ekonomi hijau ke depan.

“Indonesia akan menjadi produsen utama produk-produk barang yang berbasis nikel, seperti litium baterai, baterai listrik, baterai kendaraan listrik. Dan ini merupakan sebuah kesempatan besar, merupakan kesempatan emas untuk membangun ekonomi hijau ke depan seperti yang kita rencanakan,” jelas Kepala Negara.

Lebih lanjut, Presiden meminta seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah untuk terus memberikan dukungan penuh terhadap realisasi proyek industri tersebut.

Selain dapat membuka lapangan pekerjaan yang besar, Presiden mengatakan bahwa investasi tersebut dapat memberikan tambahan pendapatan negara dan meningkatkan perekonomian.

“Negara akan mendapatkan pendapatan tambahan dari investasi ini. Baik yang berupa PPh badan, PPh karyawan, PPn-nya, kemudian PNBP-nya semuanya akan kita dapatkan. Dan juga memperkuat neraca perdagangan kita, meskipun sekarang sudah surplus selama lebih dari 20 bulan dan kita harapkan mampu menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru,” ucap Presiden.

Leave a Reply