Topcareer.id – Pebulu tangkis Indonesia Greysia Polii (34) setelah berkarier 19 tahun di dunia bulu tangkis kini resmi megumumkan pensiun sebagai atlet pada Minggu (12/6/22) di Istora Senayan.
Dalam acara tersebut juga digelar seremoni bertajuk “Testimonial Day: Greysia Polii”. Dirinya terlihat menangis terharu saat seremoni berlangsung.
Acara ini dihadiri beberapa tokoh termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.
Tak ketinggalan ratusan suporternya turut hadir di Istora Senayan untuk bersama-sama menyaksikan peristiwa gantung raket Greysia.
Greysia mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya selama berkarier menjadi atlet bulu tangkis.
Perjalanan Greysia cukup panjang untuk mencapai semua prestasi yang ia raih dalam mengharumkan dunia bulu tangkis Indonesia.
Dibutuhkan waktu hingga 30 tahun bagi Greysia untuk mencapai semua apa yang dicita-citakan sejak ia kecil.
Terpilih sebagai Ketua Komisi Atlet BWF
Sebelum pensiun, Greysia terpilih menjadi Komisi Atlet Bulu Tangkis Dunia (BWF) untuk periode 2022-2025.
BWF telah mengumumkan melalui laman resminya pada Kamis (17/2/22).
Pebulu tangkis ganda putri itu mengalahkan enam kandidat lain melalui voting yang dilakukan oleh BWF Vetting Panel.
Dengan terpilihnya Greysia sebagai Ketua BWF, ia berharap dirinya dapat membantu para atlet bulu tangkis untuk bersaing di kejuaraan internasional.
Jobdesc seorang Ketua Komisi Atlet adalah sebagai anggota pemungutan suara Dewan dan bertanggung jawab untuk memberikan saran kepada Komite dan Dewan BWF tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan atlet.
Total perjalanan karier Greysia selama 19 tahun telah banyak mengantarkan dirinya memmperoleh berbagai gelar juara bergengsi bulu tangkis dunia.
Greysia mulai bergaung di tim nasional bulu tangkis Indonesia pada 2003.
Pasangan tanding selama perjalanan kariernya cukup banyak, mulai dari Heni Budiman, Jo Novita, Vita Marissa, Meiliana Jauhari, Nitya Krishinda Maheswari, hingga Apriyani Rahayu.
Tahun 2004, Greysia bertanding di nomor ganda campuran bersama Muhammad Rijal dan berhasil mempersembahkan mendali perak di Kejuaraan Dunia Junior di Kanada.
Pada tahun 2006 dalam event yang sama Greysia berhasil mempersembahkan medali perunggu di nomor ganda putri bersama Heni Budiman.
Kemudian masih di tahun yang sama 2006, Greysia berhasil mendapat gelar turnamen individu BWF pertamanya saat berpasangan dengan Jo Novita pada Phillipines Open.
Sejak itu nama Greysia Polii mulai terkenal di pentas bulu tangkis dunia.
Greysia pernah mengikuti kejuaraan Thailand Open, Chinese Taipei Open, Korea Open, hingga Singapore Open.
Puncaknya pada 2014, duet Greysia dan Nitya berhasil menyabet medali emas Asian Games setelah mengalahkan Misaki Matsutomo dan Ayaka Takahashi asal Jepang.
Sayangnya pada 2016, duet Greysia – Nitya harus berakhir akibat Nitya mengalami cedera lutut serius.
Baca juga: Duet Greysia Polii – Apriyani Rahayu Raih Medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020
Memasuki tahun 2017, Greysia dipasangkan dengan Apriyani Rahayu dan langsung menjuarai Thailand Open serta French Open.
Masih di tahun yang sama, Greysia – Apriyani juga berhasil menjadi runner up Hongkong Open, semifinalis New Zealand Open dan tembus babak perempat final Korea Open.
Greysia kembali mempersembahkan medali emas SEA Games 2019 saat berduet dengan Apriyani.
Kemudian pada 2020, mereka berhasil berdiri di podium juara Indonesia Master dan Spain Masters.
Turnamen bulu tangkis dunia sempat dihentikan akibat pandemi Covid-19, nammun pada 2021 Greysia dan Apriyani kembali berhasil meraih gelar Thailand open.
Puncaknya mereka berdua berhasil meraih emas di Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar pada Agustus 2021.
Greysia berduet dengan Apriyani tampil memukai tanpa menelan satu pun kekalahan pada babak penyisihan grup.**(Feb)