Topcareer.id – Polusi udara kronis bisa memangkas rata-rata usia hidup manusia secara global lebih dari dua tahun per orang, sebuah penelitian yang diterbitkan pada hari Selasa (14/6) menunjukkan.
Dampak polusi bahayanya sebanding dengan merokok dan jauh lebih buruk daripada HIV/AIDS atau terorisme.
Lebih dari 97% populasi global tinggal di daerah di mana polusi udara melebihi tingkat yang direkomendasikan.
University of Chicago’s Energy Policy Institute (EPIC) mengatakan dalam Indeks Kehidupan Kualitas Udara terbaru yang menggunakan data satelit untuk mengukur tingkat PM2.5, sangat berbahaya.
Dikatakan bahwa jika tingkat PM2.5 global dikurangi menjadi lima mikrogram per meter kubik yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), harapan hidup rata-rata manusia akan meningkat sekitar 2,2 tahun.
Polusi udara telah diabaikan sebagai masalah kesehatan masyarakat, dengan dana untuk mengatasi masalah tersebut masih belum memadai.
“Sekarang pemahaman kita tentang dampak polusi telah meningkat, ada alasan yang lebih kuat bagi pemerintah untuk memprioritaskannya sebagai masalah kebijakan yang mendesak,” kata Christa Hasenkopf, direktur Indeks Kehidupan Kualitas Udara di EPIC.
Penduduk Asia Selatan diperkirakan kehilangan lima tahun usia kehidupannya akibat polusi asap, kata studi tersebut.
Baca juga: Ini Dampak Buruk Polusi bagi Kesuburan Manusia
India menyumbang sekitar 44% dari peningkatan polusi udara dunia sejak tahun 2013.
Penduduk China bisa hidup rata-rata 2,6 tahun lebih lama jika standar WHO tercapai.
Perhitungan EPIC didasarkan pada penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa paparan berkelanjutan terhadap tambahan 10 mikrogram per meter kubik PM2.5 akan mengurangi harapan hidup manusia hampir satu tahun.
Tidak ada satu negara pun yang berhasil memenuhi standar 5 mikrogram WHO pada tahun 2021, menurut survei data polusi yang diterbitkan awal tahun ini.**(Feb)