TopCareerID

Ditinggal Pergi McDonald’s, Rusia Bikin McD versi Sendiri dengan Merek Baru

McD versi Rusia. Dok/WSJ.com

McD versi Rusia. Dok/WSJ.com

Topcareer.id – Bekas restoran McDonald’s di ibu kota Rusia telah buka kembali dengan nama baru, Vkusno & Tochka.

Tujuannya tak hanya komersil, tapi rebranding ini juga dimaksudkan untuk menghibur orang Rusia bahwa mereka dapat terus menjalani gaya hidup barat meskipun McDonald’s sudah tidak ada lagi di sana.

McDonald’s mengumumkan keluar dari pasar Rusia pada Mei 2022 dan akan menjual 850 restorannya di sana buntut invasi Rusia ke Ukraina.

Pada hari Minggu (12/6), franchise makanan cepat saji Rusia baru yang membeli bekas restoran McDonald’s, membuka 15 restoran pertamanya di Moskow.

Vkusno & Tochka berencana untuk membuka kembali semua 850 bekas restoran McDonald’s.

Pada grand openingnya di Lapangan Pushkin Moskow, restoran itu terlihat meniru dengan sengaja persis apa yang McDonald’s sajikan.

Burger ikan, nugget, dan burger keju, dll. Semuanya ada di menu.

“Tujuan kami adalah agar para tamu tidak melihat perbedaan baik dalam kualitas maupun suasana,” kata Oleg Paroev, kepala eksekutif Vkusno & Tochka.

Nama baru itu menjadi daya tarik bagi nostalgia banyak orang Rusia, yang telah terbiasa dengan barang dan merek barat.

“Namanya berubah, cintanya tetap ada,” demikian slogan restoran baru tersebut.

Slogan yang dijahit di seragam karyawan tertulis: “Senyum yang sama.”

Senyum karyawan itulah yang diingat banyak orang Rusia dari 32 tahun yang lalu ketika McDonald’s pertama dibuka di Pushkin Square pada tahun 1990.

Lebih dari 30.000 pelanggan Soviet mengantri berjam-jam dalam cuaca dingin untuk mencoba hamburger atau Coke pertama mereka.

Sekarang, pembukaan Vkusno & Tochka menandai tren baru menuju isolasi, karena perang Rusia telah menewaskan puluhan ribu orang dan pasarnya menjadi tak tersentuh oleh beberapa perusahaan multinasional terbesar di dunia.

Baca juga: McDonald’s mulai Uji Burger Plant Base-nya

Alexander Govor, pemilik franchise, mengatakan hingga 7 miliar rubel akan diinvestasikan tahun ini dalam bisnis yang akan mempekerjakan 51.000 orang itu, Reuters melaporkan.

Sementara itu BBC Russia melaporkan bahwa bank yang terkena sanksi Sovcombank mungkin juga berperan dalam akuisisi tersebut.

Menurut BBC, Govor tidak akan memiliki cukup modal untuk mengakuisisi seluruh franchise makanan cepat saji itu sendiri.

Saat restoran dibuka kembali, ada seorang pengunjuk rasa mengangkat tanda bertuliskan: “Bawa kembali Big Mac.” Dia pun digiring keluar oleh pihak keamanan.

Exit mobile version