Topcareer.id – Spanyol tengah mengalami gelombang panas tahun kedua tahun ini, di mana suhu yang menyesakkan bisa setinggi 43 derajat Celcius (110 F). Banyak orang di Spanyol saat ini berteduh di taman, atau menyesap minuman es untuk mengatasi gelombang panas itu.
Menurut badan meteorologi Spanyol, State Meteorological Agency (AEMET) pada Minggu (10/7/2022), sinar matahari musim panas yang hangat dikombinasikan dengan hot air front dari Afrika Utara telah membuat suhu melonjak, dan gelombang panas dapat berlangsung hingga 14 Juli.
Suhu tertinggi yang tercatat pada hari Minggu adalah 43C (110F) di tepi sungai Guadalquivir dekat Seville di Spanyol selatan dan di Badajoz, ke arah barat negara itu, menurut peramal cuaca.
Bagi Rasha, 45, seorang eksekutif kesehatan Suriah yang tinggal di Abu Dhabi, gelombang panas adalah kejutan yang tidak diinginkan pada hari libur.
“Ini tidak semenyenangkan seperti yang kita inginkan pada hari libur, tapi memang begitu. Tapi dibandingkan dengan gurun, tidak seburuk itu,” kata dia, dikutip dari Reuters.
Baca juga: Jadi Sniper Untuk Ukraina, Model Cantik Asal Brazil Tewas Kena Serangan Rudal
Juru bicara AEMET Ruben del Campo mengatakan bahwa suhu bisa menyentuh 44C di Corboda atau Extremadura di Spanyol selatan.
“Mereka juga bisa mencapai 42C di beberapa bagian (Spanyol tengah) seperti Castille dan Leon dan Galicia (di Spanyol tengah dan barat) pada hari Selasa dan Rabu,” kata del Campo.
Del Campo menyarankan masyarakat untuk menghindari aktivitas fisik yang berlebihan, merawat lansia dengan kondisi yang berarti mereka sensitif terhadap suhu tinggi, dan banyak minum air putih.
Dia mengatakan ada juga risiko tinggi kebakaran hutan selama gelombang panas.
Pada bulan Juni, orang-orang Spanyol melewati gelombang panas paling awal sejak 1981, menurut AEMET, dengan suhu melebihi 40F di beberapa bagian Spanyol tengah dan selatan.
