Topcareer.id – Subvarian terbaru dari virus corona yang telah menjadi dominan di banyak negara di Eropa, Amerika Serikat, dan negara lain, sejauh ini dinilai sebagai yang terburuk.
Subvarian BA.5 dari varian dasar Omicron tampaknya lebih menular daripada bentuk virus sebelumnya.
Beberapa pakar dan peneliti menyebutnya sebagai ‘Ninja.’ sebab kemampuannya jauh lebih baik dalam menghindari antibodi. Artinya varian ini lebih mungkin menyebabkan terobosan dan infeksi berulang.
Vaksin dan booster sejauh ini masih merupakan pertahanan terbaik.
Bahkan ada suntikan booster khusus Omicron yang dikembangkan untuk beberapa bulan mendatang, tujuannya untuk membuat vaksin lebih efektif melawan BA.5 dan sepupu genetiknya.
Meningkatnya kasus akibat si “Ninja’ atau varian BA.5 ini menjadi pengingat kuat bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir.
Tingginya tingkat kekebalan parsial setidaknya dari vaksin dan infeksi masa lalu, mampu mencegah hasil terburuk seperti rawat inap maupun kematian.
Secara global, jumlah kasus melonjak, dengan implikasi serius bagi jutaan orang yang berpotensi menghadapi peningkatan risiko penyakit jangka panjang.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Kamu Ketahui tentang Varian BA.4 dan BA.5 Omicron
BA.5 pertama kali muncul dalam sampel virus di Afrika Selatan pada bulan Februari 2022.
Pada bulan Mei, varian ini dominan di Eropa dan Israel, menggantikan bentuk-bentuk awal dari varian dasar Omicron.
Sementara itu varian ini juga mendorong peningkatan kasus COVID-19 harian global dari sekitar 477.000 per hari pada awal Juni menjadi 820.000 per hari di pertengahan Juli.**(Feb)
