TopCareerID

Jamur Tiram jadi Prospek Agrobisnis di Indonesia, Apa Kelebihannya?

Dok: Topcareer.Id/Rino Prasetyo

Topcareer.id – Dunia bisnis pertanian di Indonesia saat ini masih terlihat jarang peminatnya, padahal sudah banyak negara maju lain yang paham betapa pentingnya pertanian bagi masa depan.

Sebut saja founder Microsoft Bill Gates, dan Jack Ma pendiri Alibaba Group. Keduanya sangat memperhatikan bidang pertanian, bahkan Gates telah memborong ratusan ribu hektar lahan pertanian dan Jack Ma terakhir terlihat sedang mendalami ilmu pertanian di Belanda.

Pertanian sangat dibutuhkan di masa depan bagi seluruh penduduk Bumi, hal ini telah menarik minat seorang ASN Helmi Nurjamil (33) untuk merambah ke dunia agrobisnis dengan menjadi petani jamur milenial “Jamur Halwa.”

Helmi pun dengan yakin memutuskan untuk fokus menjalani usaha jamur dengan brand Jamur Halwa ini sejak tahun 2020 dan melepas pekerjaannya sebagai ASN.

Ada kelebihan yang dimiliki jamur tiram yang dilihat oleh Helmi, sehingga ia berani memutuskan untuk membudidayakan jamur tersebut.

“Jamur tiram ini kelebihannya panen setiap hari, sehingga cashflow lebih cepat dibandingkan komoditi lain, jamur ada beberapa jenis, jamur liar (beracun), jamur pangan, dan jamur obat, kami memilih jamur pangan karena setiap orang membutuhkan makan, dan komoditi jamur tiram bisa dijadikan beberapa kudapan, misalnya jamur crispy, es jamur, sate jamur, dan selain itu jamur tiram juga bisa dijadikan olahan berbagai jenis masakan.” Kata Helmi pada Topcareer.Id di perkebunan jamur miliknya Halwafarm, Jambu Luwuk, Ciawi, Bogor, Kamis (11/8).

Selain mudah panen, menurut Helmi jamur tiram bisa masuk ke berbagai kalangan mulai dari kelas bawah hingga menengah ke atas.

Prospek bisnis dan modal usaha
Permintaan jamur tiram yang teksturnya memiliki serat mirip dengan daging cukup tinggi dari komunitas vegan yang notabene sudah memasuki level menengah ke atas.

Para vegan tidak bisa makan daging sehingga mereka harus memenuhi asupan protein dari tumbuhan, salah satu yang terbaik dengan protein cukup adalah jamur tiram.

Untuk bisa mulai membangun usaha Jamur Halwa, modal awalnya tergantung ingin berapa besar skalanya.

Untuk skala kecil seperti skala rumahan, kamu bisa bermitra dengan Jamur Halwa dengan modal mulai Rp 200 ribu.

Helmi mengingatkan, usaha di bidang agrobisnis ini high risk high return, jadi jangan hanya melihat hasil manisnya saja.

Banyak hal yang perlu disadari yakni kita cocok atau tidak menjalankan usaha ini, sebab usaha yang dijalankan ini menangani mahluk hidup.

“Akan ada siklus yang bisa saja mengalami gagal semua dan hasil panen jauh dari ekspektasi di awal, usaha pertanian bukan usaha yang sekali coba langsung berhasil.” Ujar Helmi.

Baca juga: Lepas ASN Demi Jadi Petani Jamur Milenial Beromzet Rp 1 Miliar

Helmi menyampaikan bagi siapapun yang mau berkecimpung di bidang pertanian khususnya jamur, Jamur Halwa bisa membantu dengan menyediakan program starter, tujuannya untuk menguji apakah klien bisa atau tidak untuk konsisten menjalani bisnis ini.

Usaha jamur tiram menurut Helmi prospeknya selama 10-20 tahun kedepan tidak akan mati, sebab ini adalah bisnis bahan makanan.

“Setiap orang pasti butuh makan dan orang Indonesia itu ketika makan harus ada rasanya, nah jamur ini bisa diubah menjadi jamur kering dan menjadi bahan baku untuk micin atau penyedap rasa. Melihat tren generasi milenial, banyak ibu-ibu muda yang membatasi anak-anaknya mengonsumsi micin dan lebih memilih kaldu jamur yang lebih alami.” Tuturnya.**(Feb)

Exit mobile version