TopCareerID

Canva Luncurkan Produk Baru, Ingin Saingi Google dan Microsoft?

Canva

Canva

Topcareer.id – Canva semakin memantapkan dirinya sebagai lebih dari sekadar alat desain grafis yang mudah digunakan bagi siapapun, baik pelajar, kalangan umum, hingga pekerja profesional.

Perusahaan asal Australia itu mengumumkan produk terbarunya di acara Canva Create bahwa mereka akan meluncurkan rangkaian produk baru untuk melengkapi penawaran produknya.

Akan ada Canva Docs, Canva Websites, Canva Whiteboards, dan Data Visualization, semuanya berasal dari akuisisi Canva terhadap Flourish (https://flourish.studio/).

Canva juga akan memperluas penawaran cetaknya dan menghadirkan teknologi penghapusan latar belakang ke video.

Canva Presentations, diluncurkan pada tahun 2021, akan mendapatkan fitur remote control, yang memungkinkan presenter untuk menghubungkan perangkat lain (seperti telepon) untuk digunakan sebagai clicker virtual.

“Kami telah bekerja selama dua tahun terakhir pada dasarnya di era baru Canva,” kata Cliff Obrecht, salah satu pendiri dan COO Canva, dalam sebuah wawancara dengan TechCrunch.

“Canva selalu sangat mirip dengan produk individu dengan penetrasi mendalam ke tempat kerja. Tapi kami belum pernah benar-benar meluncurkan worksuite ini yang cocok untuk organisasi.”

Menurut Canva, 85% dari perusahaan Fortune 500, termasuk FedEx, L’Oréal, dan Salesforce menggunakan alat desain Canva.

Lebih dari 4,4 juta pelanggan membayar Canva for Teams yang diluncurkan tahun lalu, tetapi seperti semua produk Canva, akan ada model freemium untuk worksuite-nya.

Seperti produk Teams, worksuite akan menyertakan fitur kolaborasi yang memungkinkan anggota tim untuk bekerja sama secara real time pada dokumen.

Baca juga: 10 Font yang Direkomendasikan untuk Resume

Produk worksuite apa pun secara alami akan menarik perbandingan dengan Google suite atau Microsoft Office. Namun Obrecht mengatakan bahwa Canva tidak mencoba bersaing dengan raksasa perusahaan ini.

Sebaliknya, ia melihat Canva sebagai pendamping visual pertama untuk alat ini.

“Kami tidak mencoba bersaing langsung dengan Google Documents,” kata Obrecht kepada TechCrunch.

“Produk kami secara inheren visual, jadi kami mengambil lensa yang sangat visual, seperti apa dokumen visual itu? Bagaimana Anda mengubah dokumen membosankan yang semuanya berbasis teks menjadi sesuatu yang menarik?”

“Produk worksuite Canva dapat dioperasikan, jadi jika Anda membuat presentasi, Anda juga dapat mengubahnya menjadi dokumen atau situs web.” Jelas Obrecht.**(Feb)

Exit mobile version