TopCareerID

CDC: Penyebaran Cacar Monyet mulai Mereda

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox. (Dok/Dinkes Kalbar)

Ilustrasi cacar monyet atau mpox. (Dok/Dinkes Kalbar)

Topcareer.Id – Virus cacar monyet atau monkeypox masih terus menyebar, tetapi laju kasusnya telah melambat selama beberapa minggu terakhir.

Hal ini diungkapkan Dr Rochelle Walensky, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Bersaksi di depan Komite Senat untuk Kesehatan, Pendidikan, Tenaga Kerja dan Pensiun, Walensky menyebutkan bahwa meski virus masih menyebar dengan cepat di wilayah tertentu di AS, pertumbuhan kasus cacar monyet baru di seluruh negeri dan secara global telah mereda dalam beberapa pekan terakhir.

“Kami mendekati berita ini dengan optimisme yang hati-hati,” katanya dalam sebuah dengar pendapat.

Baca juga: Jangan Sentuh Orang Asing Untuk Kurangi Risiko Cacar Monyet

Saat ini, AS sedang berupaya untuk mengatasi wabah cacar monyet terbesar di dunia, dengan lebih dari 22.600 kasus di seluruh 50 negara bagian, Washington D.C. dan Puerto Rico, menurut data dari CDC.

Penyakit ini jarang berakibat fatal, tetapi menyebabkan lesi yang menyakitkan menyerupai jerawat atau lecet.

Tercatat, ada satu kematian yang dikonfirmasi di AS akibat penyakit itu, menurut Walensky.

Pemberian vaksin

Vaksin Jynneos, yang diproduksi oleh perusahaan biotek Denmark Bavarian Nordic, adalah satu-satunya vaksin cacar monyet yang disetujui di AS.

Dua dosis diberikan dengan selang waktu 28 hari, dan pejabat CDC mengatakan sangat penting bagi orang yang berisiko untuk menerima suntikan kedua.

Dibutuhkan dua minggu setelah dosis kedua bagi sistem kekebalan untuk mencapai respons puncaknya.

Isolasi mandiri bagi penderita

Orang yang menderita cacar monyet, harus tinggal di rumah sampai ruam sembuh dan lapisan kulit baru terbentuk, menjaga jarak aman dari orang lain, dan menahan diri untuk tidak berbagi benda atau bahan dengan orang lain, menurut panduan CDC.

Exit mobile version