TopCareerID

Cara Bikin Karyawan ‘Betah’ di Perusahaan Versi Chief HR Home Credit

Chief Human Resource Officer Home Credit Indonesia, Wiwik Wahyuni. (Topcareer.id)

Chief Human Resource Officer Home Credit Indonesia, Wiwik Wahyuni. (Topcareer.id)

Topcareer.id – Banyak orang berpikir ulang soal karier mereka ketika pandemic Covid-19 melanda dunia. Kondisi ini lantas melahirkan fenomena The Great Resignation yang dilaporkan hampir di setiap negara. Kalau sudah begitu, apa yang harus dilakukan perusahaan untuk menjaga retensi karyawan?

Ketika bertanya hal itu kepada Chief Human Resource Officer Home Credit Indonesia, Wiwik Wahyuni, ia lantas menjawab ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga agar karyawan tetap ‘betah’ dan terus berkontribusi untuk organisasi atau perusahaan.

Hal pertama yang bisa dilakukan, kata Wiwik, yakni memenuhi hak mendasar bagi para karyawan. Keperluan basic itu menurut Wiwik, yakni gaji atau bayaran yang kompetitif. Jika hal tersebut sudah terpenuhi, baru kemudian bisa melangkah ke cara-cara berikutnya.

“Basic yang mereka perlukan apa sih kalau bekerja. Orang bekerja apa sih yang dicari. Mereka tentunya mau dibayar dong. Itu yang kita pastikan untuk membayar mereka secara kompetitif. Itu baru basic,” ucap Wiwik saat menjawab pertanyaan Topcareer.id di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Cara berikutnya yang dipaparkan Wiwik, yakni melihat kebutuhan karyawan secara individu dalam melakukan pekerjaannya. Wiwik menekankan bahwa setiap individu pekerja memiliki kebutuhan yang berbeda untuk bisa terlibat lebih dalam terhadap organisasi/perusahaan.

Baca juga: Segini Gaji Karyawan Kantor Pusat Apple

Untuk itu, perusahan perlu lebih jeli dalam melihat kebutuhan karyawan dan memastikan bahwa keterlibatan itu bentuknya individual.

“Setelah itu bagaimana sih kita bisa melihat, membantu mereka agar mereka bisa melakukan pekerjannya dengan baik, supaya mereka bisa punya engagement yang besar sekali. Makanya kita sebutkan bahwa kita harus melihat individually,” jelas Wiwik.

Usaha itu tentunya juga meliputi dukungan untuk pengembangan karier bagi setiap karyawan Home Credit.
Home Credit juga membuka lebar jalur komunikasi antar karyawan dan pimpinan. Menurut Wiwik, transparansi dalam komunikasi perlu diciptakan sehingga lagi-lagi bisa membangun keterlibatan karyawan dengan perusahaan.

“Kadang kita (perusahaan) bertanya ke karyawan, ‘Kenapa kamu pergi?’ Tapi jarang bertanya kenapa kamu tinggal. Jadi kita setransparan mungkin dalam hal komunikasi,” ujar Wiwik.

“Jadi yang banyak kita lakukan adalah kita fokus di development dan engagement. Development yang kita lakukan ini terbuka. ‘Ini lho kami bangunkan career path di sini.’ ‘Kalau kamu mau growing itu, ini pathnya ke sana, bisa lewat sini.’ Kami bisa diskusi tentang hal itu.”

Wiwik percaya bahwa retensi bukan cuma soal uang, karena termasuk di dalamnya adalah menciptakan kondisi kerja yang inklusif bagi setiap karyawan.

Exit mobile version