Topcareer.id – Raksasa teknologi Amerika, Google, pada hari Senin (3/10) mengumumkan bahwa mereka mematikan layanan Google Translate di daratan China, dengan alasan minimnya penggunaan di negara itu.
“Kami menghentikan Google Translate di China daratan karena tigkat penggunaan yang rendah,” kata Google dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh The Hill.
Sebelumnya, beberapa laporan media mengatakan bahwa layanan terjemahan versi Hong Kong tidak dapat diakses di area tersebut tanpa VPN.
“Google menutup layanan Terjemahannya di China daratan, salah satu dari sedikit produk raksasa teknologi yang tersisa yang masih tersedia di negara itu,” kata CNN dalam sebuah Tweet.
Situs web Google Translate di China mencatat 53,5 juta kunjungan dari desktop dan perangkat seluler pada bulan Agustus 2020, menurut statistik dari platform analisis web Similarweb.
Google telah memiliki hubungan yang sulit dengan China selama bertahun-tahun.
Baca juga: 10 Aplikasi Penerjemah tandingan Google Translate
Sebuah serangan dunia maya besar-besaran, dikombinasikan dengan penyensoran keras pemerintah yang harus dihadapi pengguna internet, mendorong perusahaan AS untuk menarik mesin pencarinya keluar dari China sejak 2010.
Akibatnya, saingan lokal seperti mesin pencari Baidu dan jejaring sosial dan raksasa game Tencent telah mendominasi ruang internet Cina sebagai layanan pencarian dan terjemahan.
China telah memaksa raksasa teknologi negara itu untuk membagikan detail algoritme komersial mereka dengan Cyberspace Administration.**(Feb)