Topcareer.id – Google bersama Temasek dan Bain & Co. kembali merilis laporan e-Conomy SEA 2022 tentang ekonomi digital di Asia Tenggara. Salah satu temuannya, yakni pembayaran non-tunai diperkirakan mencapai USD266 miliar pada 2022, naik 13% dari tahun lalu dalam nilai transaksi bruto (Gross Transaction Value).
“Bahkan pada 2025 diprediksi tumbuh 17% menjadi 421 miliar USD. Pembayaran non-tunai ini termasuk pemakaian kartu kredit, kartu debit, kartu prabayar, dompet elektronik, dan transfer antar-rekening,” tulis rilis Google dikutip Rabu (2/11/2022).
Dengan pergerakan yang menunjukkan peningkatan signifikan, layanan keuangan digital di Indonesia akan berlangsung dalam jangka waktu panjang termasuk pembayaran non-tunai, investasi, asuransi digital, Buy Now Pay Later, dan transfer dana.
Investasi adalah sektor kompetitif dengan hadirnya 15 penyedia layanan baru untuk tahun ini. Aktivitas investor dalam layanan keuangan digital (atau DFS) berfokus terutama pada pembayaran B2B dan layanan pinjaman.
Berdasarkan Asset Under Management, investasi tahun 2022 mencapai USD2 miliar dan diprediksi mengalami kenaikan hingga 74% senilai USD10 miliar pada 2025.
Bank digital, sebagai pendatang baru, memanfaatkan jaringan penjual dan konsumen yang ada untuk menjangkau populasi yang tidak memiliki rekening bank (unbanked) dan memiliki rekening bank dengan layanan terbatas (underbanked).
Baca juga: Berapa Nilai Bitcoin Fisik? Apakah Ada Harganya?
Indonesia memiliki populasi unbanked dan underbanked tertinggi (sebesar 81%) di Asia Tenggara, memungkinkan bank digital meraih kesuksesan yang lebih tinggi di Indonesia dengan potensi yang besar untuk bertumbuh.
“Salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat pada layanan keuangan digital adalah asuransi digital. Sektor ini tumbuh 64% YoY dan diperkirakan akan mencapai 400 juta USD tahun ini. Pada 2025 mendatang, tidak menutup kemungkinan akan tumbuh 1 miliar USD,” sebut Google.
Layanan keuangan lain yang juga tumbuh pesat adalah Buy Now, Pay Later (BNPL) yang tumbuh sebesar 66% y/y dengan perkiraan mencapai 5 miliar USD pada 2022 dan 16 miliar USD pada 2025 dengan CAGR sebesar 51%.
Transfer dana selama 2022 meningkat 34% menjadi 2 miliar USD dan diproyeksikan bertumbuh 26% menjadi 3 miliar USD pada 2025.
Laporan tahunan ini memperlihatkan pertumbuhan dari berbagai sektor, seperti e-commerce, transportasi dan pesan antar makanan, media digital, layanan perjalanan online, layanan keuangan digital, dan pendanaan swasta.