Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Susul Meta, Amazon Juga Bakal PHK Massal 10.000 Karyawan

Topcareer.id – Lagi-lagi satu per satu perusahaan teknologi besar harus terpaksa memangkas karyawan demi kelangsungan hidup di tengah ketidakpastian global. Kali ini, Amazon berencana mem-PHK sekitar 10.000 karyawan di perusahaan dan peran teknologi mulai minggu ini, menurut laporan The New York Times.

Secara terpisah, The Wall Street Journal juga mengutip sebuah sumber yang mengatakan perusahaan berencana memberhentikan ribuan karyawan.

Pemangkasan tersebut akan menjadi yang terbesar dalam sejarah perusahaan dan terutama akan berdampak pada organisasi perangkat, divisi ritel, dan sumber daya manusia Amazon, menurut laporan tersebut.

PHK yang dilaporkan akan mewakili kurang dari 1% tenaga kerja global Amazon dan 3% karyawan korporatnya.

Laporan tersebut mengikuti pengurangan jumlah karyawan di perusahaan teknologi lainnya. Meta mengumumkan minggu lalu bahwa mereka memberhentikan lebih dari 13% stafnya, atau lebih dari 11.000 karyawan.

LaluTwitter memberhentikan sekitar setengah dari tenaga kerjanya pada hari-hari setelah akuisisi perusahaan oleh Elon Musk senilai USD44 miliar.

Baca juga: Berdayakan Tenaga Kerja Mandiri, Ini Langkah Kemnaker

Amazon melaporkan 798.000 karyawan pada akhir 2019 tetapi memiliki 1,6 juta karyawan fulltime dan part time pada 31 Desember 2021, meningkat 102%. The New York Times mengatakan jumlah total PHK “tetapbelum pasti” dan bisa berubah.

Musim belanja liburan sangat penting bagi Amazon, dan biasanya, di mana perusahaan telah meningkatkan jumlah karyawannya untuk memenuhi permintaan.

Tetapi, mengutip CNBC, Andy Jassy, yang mengambil alih sebagai CEO pada Juli 2021, telah berada dalam mode pemotongan biaya untuk menghemat uang saat perusahaan menghadapi penjualan yang melambat dan ekonomi global yang suram.

Perusahaan telah mengumumkan rencana untuk menunda perekrutan untuk peran perusahaan dalam bisnis ritelnya. Dalam beberapa bulan terakhir, Amazon menutup layanan telehealth-nya, menghentikan proyektor panggilan video yang unik untuk anak-anak, menutup semua kecuali satu pusat panggilan AS.

Lalu menghentikan robot pengiriman kelilingnya, menutup rantai bata-dan-mortir yang berkinerja buruk, dan menutup membatalkan atau menunda beberapa lokasi gudang baru.

Leave a Reply