Topcareer.id – Menjelang akhir tahun, took online maupun offline seriang menawarkan diskon besar-besaran untuk menjual produk yang belum laku. Namun, bagi yang ingin belanja online di akhir tahuh, tetap diminta untuk waspada dan tidak mudah tergiur begitu saja dengan diskon besar-besaran.
Dosen Ekonomi UM Surabaya, Fatkur Huda mengatakan bahwa diskon dan promo akhir tahun sering membuat seseorang terbuai dan ingin segera berbelanja tanpa berpikir panjang.
Dikutip dari laman resmi UM Surabaya, Fatkur berbagi sejumlah tips belanja akhir tahun agar kantong tetap aman.
1. Evaluasi kebutuhan
Fatkur menyebut akhir tahun seharusnya menjadi momen tersendiri untuk melakukan evaluasi diri dan tidak menutup kemungkinan untuk evaluasi anggaran keuangan.
Untuk mencapai kebutuhan, kata Fatkur, ada baiknya memulai dengan mengerucutkan poin-poin penting terkait hal tersebut, seperti besaran nominal yang kita inginkan di rekening bank, bagaimana menyesuaikan gaya hidup, dan di usia berapa hal tersebut harus terwujudkan.
“Evaluasi ini menjadi bagian penting untuk merencanakan kebutuhan di tahun yang akan datang,” kata Fatkur dalam keterangan tertulis.
2. Buatlah daftar belanja barang
Menurut Fatkur, momen akhir tahun menjadi agenda penting bagi setiap outlet baik yang online maupun outlet offline untuk memberikan promo besar kepada para konsumen. Namun, jangan lantas menjadi konsumen yang kalap akan promo-promo.
Ia merekomendasikan untuk melakukan perencanaan dengan membuat daftar belanja saat momen tersebut datang. Letakkan kebutuhan barang yang berkaitan dengan kebutuhan di posisi paling atas untuk menghindari pembelian barang yang kurang bermanfaat dan dapat merugikan di kemudian hari.
Baca juga: Ramalan Horoskop 2023, Seperti Apa Kehidupanmu? (Bagian 1)
3. Atur budget belanja
Setelah seseorang membuat daftar belanja, langkah selanjutnya adalah menentukan budget yang disiapkan. Karena momen diskon ini selalu datang di akhir tahun, sehingga seseorang sudah harus memiliki batasan alokasi anggran untuk belanja barang.
4. Croscek harga normal barang
Ia menambahkan, seringkali seseorang terjebak dengan promo yang terpasang dengan bandrol prosentase yang cukup menggiurkan baik di marketplace maupun di gerai offline.
Menurutnya, itu adalah cara promosi yang memang dilakukan untuk mengikat kosumen. Maka perlu croscek lebih dulu harga normal dari barang yang sedang ditawarkan dengan promo tersebut. Hal ini untuk menghindari jebakan pada mark up harga normal.
5. Belanja barang bernilai investasi
Dengan adanya kemungkinan inflasi, lanjut dia, uang yang dimiliki saat ini tidak akan sama nilainya dalam lima tahun ke depan.
Namun jika uang tersebut diinvestasikan, nilai dan nominalnya pun akan terus bertambah. Apalagi saat ini ada banyak pilihan untuk berinvestasi, mulai dari saham, reksadana, emas, properti, dan sebagainya.
“Kita hanya perlu mempelajarinya lebih lanjut dan memilih instrumen investasi yang paling kita kuasai sehingga kita tidak terjebak belanja barang yang tidak bernilai investasi dikemudian hari,” tandas Fatkur.