TopCareerID

Kartu Prakerja Dilanjutkan dengan Skema Normal, Insentif Rp600 Ribu

Menko Airlangga sebut ekonomi digital Indonesia tertinggi di Asia Tenggara.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Sumber foto: Press Rilis

Topcareer.id – Kabar gembira! Pemerintah melanjutkan Program Kartu Prakerja untuk tahun 2023, namun dengan skema normal. Seperti disampaikan oleh Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, program ini menargetkan capaian hingga satu juta penerima.

Airlangga mengatakan, pada tahap awal, anggaran akan dialokasikan sebesar Rp2,67 triliun untuk mencapai target sebanyak 595 ribu orang. Sedangkan, untuk sisa target sebesar 405 ribu orang, Pemerintah akan mengajukan tambahan kebutuhan anggaran sebesar Rp1,7 triliun.

“Program Kartu Prakerja berlanjut pada tahun 2023 dengan pelaksanaan skema normal yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 113 Tahun 2022 yang aturan pelaksanaannya tertera pada Permenko Perekonomian Nomor 17 Tahun 2022,” kata Menko Airlangga dalam siaran pers, Kamis (5/1/2023).

Lebih lanjut ia menjelaskan, sejumlah penyesuaian turut mewarnai implementasi Program Kartu Prakerja dengan skema normal tersebut, salah satunya pelaksanaan pelatihan yang dilakukan secara luring, daring, maupun bauran.

Pelatihan luring akan dilaksanakan secara bertahap diawali dengan 10 provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali, NTT, dan Papua.

Baca juga: Sepanjang 2022, Kemenperin Cetak Ribuan Wirausaha Baru

Besaran bantuan yang akan diterima peserta juga mengalami penyesuaian yakni senilai Rp4,2 juta per individu, dengan rincian:

Bantuan biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta;
Insentif pasca pelatihan Rp600 ribu yang diberikan sebanyak satu kali, serta
Insentif survei sebesar Rp100 ribu untuk dua kali pengisian survei.

Selain itu, Pemerintah juga meningkatkan batas minimal durasi pelatihan menjadi 15 jam.

Implementasi skema normal Kartu Prakerja yang akan mulai dibuka pada triwulan I 2023 tersebut akan menyasar sejumlah bidang pelatihan keterampilan tertentu yang paling dibutuhkan di masa kini dan mendatang.

Merujuk pada berbagai kajian mengenai pasar kerja mendatang dalam Indonesia’s Critical Occupation List, Indonesia’s Occupational Tasks and Skills, Studi World Economic Forum “Future Job Report”, serta Riset Indonesia Online Vacancy Outlook.

Exit mobile version