TopCareerID

Studi Baru Sebut Gen Z Nggak Malu untuk Pindah-Pindah Kerja

Ilustrasi pekerja Generasi Z butuh pengembangan diri, termasuk dalam hal berinteraksi.

Ilustrasi pekerja Generasi Z butuh pengembangan diri, termasuk dalam hal berinteraksi. (Dimas/TCI)

Topcareer.id – Studi baru oleh firma konsultan manajemen, Oliver Wyman, Gen Z tak berbagi masalah dengan generasi yang lebih tua tentang “pindah pekerjaan.” Gen Z sedang membuang pekerjaan yang tidak memuaskan, tak menawarkan keuntungan yang mereka inginkan, selalu mencari yang lebih baik.

Memang, 70% Gen Z yang mengatakan bahwa mereka “setia” kepada majikan mereka secara aktif atau pasif sedang mencari pekerjaan baru, demikian temuan penelitian tersebut.

Oliver Wyman mensurvei 10.000 Gen Z berusia 18 hingga 25 tahun di Amerika Serikat dan Inggris dalam upaya untuk menganalisis bagaimana “generasi terbesar dan paling mengganggu yang pernah ada” akan memengaruhi praktik bisnis yang sudah lama ada.

Orang yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, sering disebut Gen Z, tumbuh dewasa selama pandemi. Setelah kehilangan sebagian besar masa mudanya karena COVID-19, mereka mencari keseimbangan kehidupan kerja yang berkelanjutan, dan tidak siap mengorbankan waktu luang untuk menaiki tangga perusahaan, menurut penelitian tersebut.

Baca juga: Segini Lho Gaji Kades Hingga Perangkat Desa Lainnya

Lebih dari generasi sebelumnya, mereka bahkan siap untuk melompat kapal tanpa rencana cadangan, survei menemukan.
Pandangan Gen Z bekerja dengan “cara yang lebih transaksional” daripada generasi sebelumnya, dan memiliki “daftar permintaan yang panjang”, menurut penelitian Oliver Wyman.

Secara khusus, mereka menginginkan pekerjaan yang mencakup manfaat seperti cakupan perawatan kesehatan yang komprehensif dan dukungan kesehatan mental, serta transparansi kelembagaan.

Mereka juga semakin menuntut fleksibilitas — dan mereka siap berhenti jika tidak mendapatkannya. Banyak dari mereka mulai bekerja selama pandemi, ketika sebagian besar kantor tutup, jadi “tidak tertarik dengan perjalanan yang menguras jiwa,” kata responden.

Menurut jajak pendapat Oliver Wyman, 85% Gen Z lebih menyukai pola kerja hybrid atau jarak jauh.

Ini berarti bahwa pemberi kerja yang ingin merekrut dan mempertahankan pekerja Gen Z perlu membiarkan karyawan bekerja dari rumah, memiliki lebih banyak waktu istirahat, dan menunjukkan bahwa mereka mendukung keragaman, demikian temuan penelitian Oliver Wyman.

Exit mobile version