Topcareer.id – Pada Program Kartu prakerja 2023 ini, pemerintah menyiapkan anggaran Rp2,67 triliun untuk 595 ribu penerima manfaat. Dengan, masing-masing penerima manfaat mendapat alokasi Rp4,2 juta. Manajemen Kartu Prakerja berharap alokasi itu bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin.
Sesuai Keputusan Menko Perekonomian, pada 2023 ini setiap peserta Kartu Prakerja mendapat Rp 3,5 juta sebagai beasiswa pelatihan, Rp 600 ribu insentif untuk biaya transportasi atau internet, serta insentif survei dengan total Rp 100 ribu. Dengan demikian, setiap peserta mendapat alokasi Rp 4,2 juta.
“Dengan kenaikan beasiswa pelatihan, harapannya, setiap peserta bisa memanfaatkan pelatihan seoptimal mungkin sehingga saldo pelatihannya habis. Jika tidak, maka saldo pelatihan tersisa akan ditarik kembali ke Rekening Kas Umum Negara,” kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari dikutip dari laman resmi Kartu Prakerja, Kamis (26/1/2023).
Ia menyampaiakn, anggaran Kartu Prakerja pada 2023 sudah ada Rp 2,67 triliun yang dipersiapkan untuk 595 ribu penerima manfaat. Padahal, Komite Cipta Kerja mentargetkan tahun ini ada 1 juta peserta program.
Baca juga: Pendaftaran Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana 2023 Dibuka
“Sehingga masih akan dianggarkan untuk 400-an ribu calon peserta lagi senilai Rp 1,67 triliun melalui anggaran di Kementerian Keuangan,” terangnya.
Denni menerangkan, baik Survei Evaluasi Program Kartu Prakerja maupun survei-survei yang dilakukan lembaga independen seperti Cyrus Network menunjukkan bahwa sepertiga penerima Kartu Prakerja yang sebelum menjadi peserta program belum bekerja kini sudah mendapatkan pekerjaan, baik sebagai wirausahawan, freelancer maupun sebagai karyawan perusahaan.
Selain itu, riset Impact Evaluation dari J-PAL South East Asia dan Rumah Presisi Indonesia menunjukkan bukti bahwa peserta Kartu Prakerja memiliki 18 persen peluang mendapatkan pekerjaan, serta 30 persen peluang kebekerjaan bagi pelaku wirausaha.