TopCareerID

Diprediksi Ada 80 Juta Orang Mudik Lebaran 2023, Ini Persiapan Kemenhub

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. (dok. Kemenhub)

Topcareer.id – Salah satu langkah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menyiapkan penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2023, yakni menyiapkan survei potensi pergerakan mobilitas masyarakat selama Angkutan Lebaran 2023.

Tak hanya itu, Kemenhub juga melaksanakan inspeksi keselamatan (ramp check) pada sarana transportasi baik darat, laut, udara dan kereta api. Di sektor darat, Kemenhub bersama KemenPUPR dan Korlantas Polri telah melakukan pengecekan kondisi jalur pantai selatan dan pantai utara Jawa.

“Pengelolaan arus mudik dan balik lebaran tahun ini sangat menantang yaitu bagaimana mengendalikan lonjakan pergerakan orang yang lebih besar dari tahun lalu, yang prediksinya mencapai 80 juta orang,” kata Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi dalam siaran pers, Jumat (17/2/2023).

“Lonjakan ini diprediksi akan terjadi karena tahun ini kasus Covid menurun, sudah tidak ada PPKM, dan keadaan ekonomi membaik,” tambah Menhub.

Lebih lanjut ia menyampaikan, penyelenggaraan Angleb dan Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada tahun 2022 lalu, menjadi modal atau bekal penting untuk meningkatkan kinerja pelayanan Angkutan Lebaran tahun ini.

“Dengan pengalaman empiris tahun sebelumnya, kami telah mengidentifikasi sejumlah titik krusial yang berpotensi terjadi masalah jika tidak ditangani dengan baik,” ujarnya.

Adapun sejumlah hal penting yang telah diidentifikasi di antaranya yaitu: Pertama, jalur tol Jakarta ke arah Jawa tengah, dimana tol Cipali menjadi titik krusial di arus mudik maupun balik. Untuk itu, koordinasi intensif dilakukan dengan Korlantas Polri.

Baca juga: Insentif Kendaraan Listrik Tengah Dikalkulasi, Presiden: Motor Yang Didahulukan

“Kami yang membuat regulasi, tetapi penerapan rekayasa lalu lintas, maupun pengawasan dan penindakan dilakukan oleh Korlantas Polri, baik berupa contraflow, one way, dan rekayasa lainnya. Selain itu, penambahan rest area di jalur tol dari Jakarta ke arah timur juga perlu dilakukan, karena jumlahnya dinilai kurang,” jelas Menhub.

Kedua, yaitu di Pelabuhan Penyeberangan Merak yang pada penyelenggaraan Angleb tahun lalu sempat terjadi kepadatan.

“Sekarang sudah kami siapkan tambahan pelabuhan penyeberangan untuk mengalihkan kepadatan di Merak dan Bakauheni. Di Merak ada Pelabuhan Ciwandan dan di Sumatera kita siapkan Pelabuhan Panjang. Kita harapkan kepadatan di Merak-Bakauheni bisa terpecah,” ucap Menhub.

Ketiga, yaitu terkait konektivitas udara yang diprediksi akan terjadi kepadatan di sejumlah bandara yakni: Bali, Makassar, Surabaya, dan Medan.

“Kami sudah berkoordinasi dengan maskapai untuk menggunakan pesawat berukuran besar (wide body) yang sekali angkut bisa 400 orang dan meningkatkan jam operasional pesawat dari biasanya 12 jam menjadi 18 jam sehingga rotasi pesawat bisa maksimal. Kami juga berkoordinasi dengan operator bandara untuk meningkatkan jam operasional bandara,” paparnya.

Exit mobile version