Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

LinkedIn Ikut Lakukan PHK Massal Terhadap 700-an Pegawai

Ilustrasi LinkedIn. Sumber foto: JobscanIlustrasi LinkedIn. Sumber foto: Jobscan

Topcareer.id – PHK massal perusahaan besar masih terus berlangsung. Terbaru, perusahaan platform jejaring kerja professional, LinkedIn memangkas 716 pekerja dan bahkan menutup aplikasi pekerjaannya di China.

CEO LinkedIn, Ryan Roslansky menyampaikan pada Senin (8/5/2023) dalam suratnya kepada karyawan bahwa keputusan itu dibuat di tengah pergeseran perilaku pelanggan dan pertumbuhan pendapatan yang lebih lambat.

“Saat kami memandu LinkedIn melalui lanskap yang berubah dengan cepat ini, kami membuat perubahan pada Organisasi Bisnis Global kami dan strategi China kami yang akan menghasilkan pengurangan terhadap 716 karyawan,” katanya, mengutip laman CNN.

LinkedIn, yang dimiliki oleh Microsoft (MSFT), bergabung dengan banyak perusahaan teknologi AS yang telah melakukan pemutusan hubungan kerja yang signifikan tahun ini. Meta mengumumkan pada bulan Maret tambahan 10.000 PHK di atas PHK massal yang diumumkan pada tahun 2022.

Baca juga: Gandeng LPDP, Kemkes Luncurkan Program Beasiswa Dokter Spesialis

Amazon juga mengatakan pada bulan yang sama akan menghilangkan 9.000 posisi, menyusul 18.000 pekerja yang diumumkan perusahaan akan dipangkas pada bulan Januari.

“Seperti yang kami rencanakan untuk (tahun fiskal 2024), kami memperkirakan lingkungan makro akan tetap menantang. Kami akan terus mengelola pengeluaran kami saat kami berinvestasi di area pertumbuhan strategis,” ujar Roslansky.

Sebagai bagian dari langkah tersebut, LinkedIn akan menghapus InCareer, aplikasinya untuk China pada 9 Agustus.

Roslansky mengutip “persaingan sengit” dan “iklim ekonomi makro yang menantang” sebagai alasan penutupan.

LinkedIn akan mempertahankan kehadirannya di China, termasuk menyediakan layanan bagi perusahaan yang beroperasi di sana untuk mempekerjakan dan melatih karyawan di luar negeri, menurut juru bicara perusahaan.

Leave a Reply