Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Wednesday, December 4, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tips KarierTren

Mending Nggak Usah Jadi Teman Akrab Bos di Kantor, Ini Alasannya

Dok. iStock

Topcareer.id – Kamu memang bisa menjalin hubungan baik hingga akrab dengan bosmu, silakan saja. Namun, Pelatih Kepemimpinan dan Tempat Kerja, Phoebe Gavin tidak merekomendasikan karyawan untuk memiliki hubungan pribadi yang sangat akrab dengan bosnya.

Menurut Gavin, hal itu karena hubungan pribadi dapat membuat segala sesuatu menjadi lebih rumit ketika mereka mungkin perlu membuat keputusan sulit.

“Pada akhirnya, jika atasan atau bosmu berkata, ‘Hei, kami tidak mampu mempekerjakan teman Anda lagi. Anda harus memberhentikan mereka,’ kamu tahu apa yang akan dilakukan bosmu? (Mereka) akan memecatmu,” kata Gavin mengutip laman CNBC Make It.

“Mereka mungkin menangis pada panggilan Zoom denganmu, tetapi mereka pasti akan memecatnya.”

Lebih lanjut ia menjelaskan, mungkin tampak kasar, tetapi lagi-lagi itu semua hanya bisnis. Pemimpin di tempat kerja bertanggung jawab atas hasil, termasuk kinerjamu dan kinerja orang lain. Persahabatan top-down dapat membuat hasil ini tampak bias.

Tiga dari lima karyawan Amerika Serikat percaya bahwa sampai batas tertentu, pekerja yang berteman dengan atasan mereka menerima perlakuan khusus dibandingkan dengan mereka yang menjaga segala sesuatunya tetap profesional, menurut survei Spherion 2015 yang diterbitkan di Franchise.com.

Dari karyawan tersebut, 56% mengatakan bahwa pekerja tersebut mendapatkan lebih banyak perhatian, dan 52% mengatakan bahwa mereka mendapatkan jadwal yang lebih fleksibel.

Baca juga: Waspada! Ada Aja Cara Teman Kerja Toxic Ajukan Pertanyaan ‘Jebakan’ (Bagian 1)

Selain berpotensi memicu tuduhan pilih kasih, persahabatan bos-karyawan cenderung menimbulkan masalah, menurut Gavin.

“Akhirnya akan ada saatnya ketika kedua motif itu berkonflik. Di mana keinginan mereka untuk melakukan yang benar oleh kamu akan bertentangan dengan tanggung jawab mereka terhadap pekerjaan mereka.”

Gavin menyarankan, untuk menghindari “kecanggungan” yang mungkin timbul dari hal ini, pilihlah untuk mengembangkan hubungan yang hangat dan ramah dengan bosmu, daripada menjadi sahabat.

Ini dimulai dengan menganalisis budaya perusahaanmu dan menetapkan batasan yang sesuai dengan dirimu dan atasan.

Ia menambahkan, hubunganmu dengan penyelia atau manajermu harus didasarkan hanya pada kamu melakukan pekerjaanmu, bukan seberapa baik kepribadianmu menyatu.

Hubungan interpersonal penting di tempat kerja, tetapi itu tidak bisa menjadi dasar hubungan profesionalmu dengan atasan atau kolegamu. “Fondasinya haruslah kinerja,” pungkas Gavin.

Leave a Reply