TopCareerID

Ada 22 Juta UMKM Masuk E-Commerce, Naik 14 Jutaan Dibanding 2020

Sumber foto: noypigeeks

Sumber foto: noypigeeks

Topcareer.id – Hingga Maret 2023, sebanyak 22 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah onboarding masuk ke ekosistem digital alias masuk e-commerce, mendekati target pemerintah 30 juta UMKM yang akan onboarding pada 2024.

Pemerintah giat mengangkat harkat dan kapasitas UMKM lewat program onboarding. Menurut Plt. Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif pada Kemenko Kemaritiman dan Investasi (Marves), Liz Zeny Merry, per Maret 2023 ada peningkatan sekitar 14,07 juta UMKM masuk e-commerce dari sekitar 8 juta UMKM pada 2020.

Sementara, Budi Primawan, Wakil Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (Indonesia E-Commerce Association/idea) menyampaikan, lewat program onboarding, para pelaku usaha mikro didorong untuk masuk ke dalam ekosistem digital melalui e-commerce, baik yang dikelola pemerintah, BUMN, maupun swasta.

“Dengan onboarding lewat e-commerce, salah satunya melalui marketplace, pelaku UMKM mendapatkan akses pasar yang lebih luas dan berpeluang menggaet pelanggan baru,” kata Budi melalui siaran pers, Minggu (23/7/2023).

Dikatakan Budi, langkah onboarding UMKM adalah salah satu bentuk digitalisasi yang memungkinkan terhubungnya para pelaku UMKM dengan ekosistem digital seperti platform e-commerce.

Baca juga: Pemerintah Terus Dorong Revitalisasi Pelatihan Vokasi

Digitalisasi dan onboarding juga terbukti telah membantu para UMKM melewati masa pandemi. Saat itu, sejumlah bisnis UMKM yang menopang sektor konsumer seperti Hotel, Restoran dan Kafe (Horeka) harus gigit jari karena pariwisata lumpuh, dan hotel serta restoran membatasi kegiatan mereka.

Saat pra pandemi, para pelaku UMKM merasa belum perlu membuka toko online di e-commerce. Tapi ketika pandemi merebak dan pasar mereka berkurang, salah satu opsi yang mereka miliki adalah membuka toko di marketplace. Dengan toko di marketplace, kata Budi, pangsa pasar mereka yang baru bisa tercipta, bahkan bisa diperluas.

Kendati demikian, masih ada tantangan yang harus diselesaikan oleh para pelaku UMKM agar bisa ‘tune in’ di pasar digital. Salah satunya adalah inovasi dan fast response dalam pelayanan kepada konsumen.

“Berikutnya adalah bagaimana menampilkan produk jualan mereka agar tampak menarik di marketplace, tak sekedar memajang gambar semata. Mereka juga harus cepat menjawab pertanyaan calon konsumen. Jika lamban, maka konsumen dengan mudah beralih ke toko online lainnya,” ujar Budi.

Exit mobile version