Topcareer.id – Demi mendukung ekosistem program konversi sepeda motor listrik berbasis baterai, Pemerintah banyak mempersiapkan bengkel-bengkel konversi. Program konversi motor ini memang akan mendorong berkembangnya usaha baru antara lain industri komponen utama.
Menurutnya, program konversi motor listrik juga mendorong berkembangnya UMKM Bengkel Konversi dan Service, peleburan logam dan pengelolaan limbah baterai, serta pengembangan ketenagakerjaan yaitu tenaga teknik (montir) konversi sepeda motor listrik.
“Salah satu yang terpenting juga adalah mempersiapkan bengkel-bengkel konversi yang saat ini sudah mencapai 24 bengkel,” kata Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE) Senda Hurmuzan Kanam, dikutip siaran pers, Selasa (1/8/2023).
“Dan akan kita upayakan untuk terus bertambah hingga 100 atau 1000 bengkel di tahun depan, jadi kita ada program paralel tidak hanya program konversinya tapi pelatihan kepada bengkel lokal sehingga bengkel-bengkel yang ada itu bisa membangun bengkel binaan,” tambah Senda.
Lebih lanjut Senda menyampaikan, untuk mempercepat tumbuhnya bengkel-bengkel motor tersebut maka bengkel-bengkel kecil binaan nanti merujuk perizinannya kepada bengkel yang sudah terdaftar dengan upaya ini maka kebutuhan sekitar 1000 bengkel tahun depan dapat terwujud.
Baca juga: Pemerintah Percepat Pembangunan Ekosistem Kendaraan Listrik
Untuk mendukung peningkatan bengkel ini, Kementerian ESDM telah melakukan Pelatihan Tenaga Teknis (Montir) Bengkel Konversi yang dilaksanakan di 3 kota, yaitu di Purbalingga (20-24 Mei 2023), Denpasar (15-19 Juni 2023), dan Surabaya (24-28 Juli 2023). Peserta pelatihan pada masing-masing kota sebanyak 20 orang.
Pusat Pengembangan SDM Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) juga melakukan pelatihan Teknis Konversi Sepeda Motor BBM Jadi Sepeda Motor Listrik secara gratis yang diikuti peserta dari beberapa bengkel konversi di seluruh Indonesia.
Materi pada pelatihan yang diberikan sebanyak 80 jam pelajaran yang terdiri dari 30 jam pelajaran untuk Teori dan 50 jam pelajaran untuk Praktik dengan tenaga pengajar berasal dari Balai Besar Survei dan Pengujian KEBTKE dan BRIN yang berpengalaman dan kompeten di bidang ini.
Diharapkan dengan pelatihan-pelatihan yang dilakukan akan menghasilkan sumber daya manusia yang mampu melakukan konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik. (SF)
Berikut tautan bengkel konversi motor listrik https://ebtke.esdm.go.id/konversi/bengkel-rekanan.