Topcareer.id – Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik yang juga sebagai Idol K-pop populer, Choi Siwon mengajak seluruh pemimpin negara ASEAN dan mitra dialog untuk berinvestasi pada anak.
Choi Siwon dalam pidatonya ASEAN Business Investment Summit (ABIS) 2023, menjelaskan ada dua hal yang perlu mendapat perhatian terkait isu anak.
Pertama, kata dia, para pemimpin negara harus menjamin anak tumbuh sehat sehingga mampu mempelajari banyak keterampilan ditunjang dengan fasilitas pendidikan yang memadai.
“Anak menjadi lebih kreatif dalam mempelajari setiap pelajaran yang diterima dalam setiap jenjang pendidikannya,” kata Siwon, dalam keterangan resmi.
Siwon mengungkapkan, nilai tambah dari investasi pada anak-anak di bangku sekolah dasar bisa mencapai 10 kali lipat.
“Kita tahu misalnya, bahwa setiap USD1 yang diinvestasikan pada pendidikan pra-sekolah dasar bagi anak-anak memberi nilai tambah pada masyarakat hingga sepuluh kali lipat,” ujar Siwon.
Kedua, lanjut Siwon, pemimpin negara harus memberikan rasa aman pada anak dari efek perubahan iklim yang tengah terjadi di berbagai penjuru dunia.
Hal itu dilakukan dengan memberikan vaksin pada setiap anak sehingga terhindar dari berbagai ancaman penyakit yang dapat terjadi akibat perubahan iklim.
Ia menegaskan, dua hal tersebut merupakan investasi yang sangat diperlukan dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di dunia.
Baca juga: Demi Kelancaran KTT ASEAN, ASN Jakarta Diminta WFH Pada 5-7 September
“Di sini saya membagikan visi agar semua negara dapat menjamin semua anak tumbuh sehat dan aman dari efek perubahan iklim,” kata Siwon dalam ASEAN Business and Investment Summit Day 2, Senin (4/9/2023).
Ia meyakini bila dua hal ini dapat dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan secara bersama-sama maka anak-anak menjadi semakin tangguh menghadapi berbagai tantangan ke depan.
“Aksi kolektif bersama dibutuhkan untuk berinvestasi anak menjadi lebih berkualitas pada era ASEAN 2025,” ucap Siwon.
Selama beberapa tahun terakhir, lanjut Siwon, para dermawan dan UNICEF berjuang dalam memberikan dua hal itu kepada anak di seluruh dunia. Hasilnya, dapat mereduksi tindakan tidak bermoral kepada anak hingga mencapai 50 persen.
Kemudian, memberikan vaksin kepada sebanyak 90 persen anak di dunia selama 20 tahun terakhir supaya dapat lebih kebal terhadap penyakit.
Upaya yang dilakukan UNICEF tersebut mampu berdampak positif terhadap kesenjangan yang terjadi antara si kaya dan miskin. “UNICEF menjangkau sebanyak 190 negara untuk menolong anak di sana,” kata Siwon.
Ia menambahkan bahwa investasi pada anak-anak dapat meningkatkan prospek perekonomian jangka panjang, termasuk di Asia Tenggara.