Topcareer.id – Perusahaan software streaming, Roku, bakal melakukan PHK terhadap 10 persen karyawannya atau sekitar 360 orang. Disebutkan bahwa Roku tengah berupaya memangkas pengeluaran.
Melansir CNBC, pada Rabu (6/9/2023), perusahaan mengatakan langkah-langkah pemangkasan biaya bertujuan untuk menurunkan tingkat pertumbuhan biaya operasional dari tahun ke tahun.
Perusahaan menambahkan bahwa mereka memperkirakan pendapatan kuartal ketiga yang disesuaikan antara USD835 juta dan USD875 juta, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar USD815 juta.
PHK tersebut merupakan bagian dari serangkaian tindakan pemangkasan biaya yang akan diambil perusahaan. Tindakan lainnya termasuk mengkonsolidasikan ruang kantor, memperlambat laju perekrutan karyawan baru dan mengurangi biaya layanan luar.
Baca juga: Setelah Pangkas 10.000 Pekerja, Microsoft Umumkan PHK Tambahan
Roku memperkirakan biaya penurunan nilai dan restrukturisasi pada kuartal ketiga mencapai USD330 juta, termasuk kisaran USD160 juta hingga USD200 juta terkait dengan fasilitas kantor, dan USD45 juta hingga USD65 juta terkait dengan pemutusan hubungan kerja.
Roku memperkirakan sebagian besar PHK akan selesai pada akhir kuartal keempat fiskalnya. Perusahaan memiliki 3.600 pekerja fulltime pada Desember 2022, menurut FactSet.
Ini adalah PHK putaran ketiga yang dilakukan Roku selama setahun terakhir seiring dengan penurunan skala setelah periode investasi. Perusahaan memecat sekitar 200 karyawan pada bulan Maret dan 200 karyawan lainnya pada bulan November.
Dalam acara “Squawk on the Street” di CNBC, Jim Cramer mengatakan PHK dan langkah-langkah pemangkasan biaya lainnya akan membantu perusahaan bergerak menuju profitabilitas dan menarik investor tambahan.
