Topcareer.id – Google Indonesia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali membuka program Bangkit untuk 2024 yang bakal dilengkapi dengan kurikulum Artificial Intelligence (AI) di 3 jalur pembelajaran, yakni Cloud, Android, dan Machine Learning.
Pendaftaran yang dibuka untuk 9.000 siswa melalui tautan: g.co/Bangkit dan dibuka hingga Desember 2023. Bangkit akan semakin relevan dengan materi seputar pengantar AI, terapan machine learning, dan AI Generatif.
“Kami bangga dengan perkembangan Bangkit dalam tiga tahun terakhir. Sejak kami memulai program ini pada 2020, program ini telah berkembang 30 kali lipat,” kata Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf melalui siaran pers yang diterima Topcareer.id, dikutip Senin (20/11/2023).
Ia lebih lanjut menyampaikan, hingga saat ini, Bangkit telah melatih lebih dari 15.000 siswa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari setengahnya berasal dari daerah, dan sepertiganya adalah perempuan.
“Kami terus berupaya untuk meningkatkan keberagaman peserta. Program ini memberikan pelatihan berkualitas tinggi yang relevan dengan industri dalam machine learning, mobile development, dan cloud computing, semuanya merupakan keterampilan digital yang berharga,” ujarnya.
Ia mengaku pihaknya sangat gembira dengan penambahan pelatihan AI ke dalam kurikulum Bangkit 2024 untuk membekali peserta didik dengan dasar-dasar AI.
Menurtnya, AI merupakan salah satu teknologi paling transformatif di zaman ini, dan mempersiapkan sumber daya manusia lokal yang berbakat adalah kunci untuk membuka peluang-peluang tersebut.
Baca juga: Pendaftaran Indonesia-Austria Scholarship Programme Dibuka
“Dengan Kementerian sebagai mitra, kami berkomitmen untuk membangun keahlian ini, sambil mengedepankan tanggung jawab,” ucap Randy Jusuf.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam turut menyambut baik dibukanya peluang yang lebih luas bagi mahasiswa untuk mengikuti program Bangkit sebagai bagian dari Kampus Merdeka.
Terlebih, dengan adanya penambahan kurikulum AI yang akan semakin menunjang kompetensi mahasiswa di bidang teknologi digital.
“Kami mengapresiasi adanya penambahan kurikulum AI dalam program Bangkit ini. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menyiapkan talenta digital yang unggul di masa depan. Sumber daya manusia dengan kompetensi Artificial Intelligence sangat penting dan dibutuhkan oleh industri,” ujar Nizam.
Tidak hanya mengikuti 900 jam pelajaran teknologi, peserta Bangkit juga mendapatkan pelatihan soft skill dan bahasa Inggris. Perpaduan teori dan praktik dalam kurikulum Bangkit diharapkan akan menghasilkan talenta-talenta unggul yang mempercepat transformasi digital Indonesia ke masa depan.
Selain itu, salah satu keuntungan bagi lulusan Bangkit adalah kesempatan untuk mengikuti pameran karier bersama lebih dari 100 mitra perekrutan.
Tahun ini, Career Fair telah membuka lebih dari 2.200 kesempatan kerja. Sembilan puluh persen (90%) lulusan Bangkit yang telah bekerja menyatakan bahwa pengalaman mereka mengikuti program Bangkit telah membuka pintu karir pertama mereka.