Topcareer.id – Amazon pada Jumat (17/11/2023) PHK lagi sekitar ratusan orang di divisi Alexa sebagai bagian dari pengetatan yang lebih luas, efisiensi ini sudah berlangsung sejak tahun lalu.
Wakil presiden Amazon untuk Alexa dan Fire TV, Daniel Rausch mengirimkan catatan kepada staf yang memberi tahu mereka tentang pemutusan hubungan kerja, menurut salinan memo yang dibagikan oleh juru bicara Amazon.
“Seiring kami terus melakukan inovasi, kami mengalihkan beberapa upaya kami agar lebih selaras dengan prioritas bisnis kami, dan apa yang kami tahu paling penting bagi pelanggan — termasuk memaksimalkan sumber daya dan upaya kami yang berfokus pada AI generatif,” tulis Rausch dalam memo tersebut, dikutip dari laman CNBC, sebelumnya dilaporkan oleh GeekWire.
“Pergeseran ini menyebabkan kami menghentikan beberapa inisiatif, yang mengakibatkan ratusan peran terhapuskan.”
Lebih lanjut mengenai rincian soal PHK tersebut, Amazon tidak memberikan informasinya.
Baca juga: Karyawan Amazon Yang Enggan Balik Ngantor Akan Susah Promosi Jabatan
Perusahaan akan menghubungi karyawan di Amerika Serikat dan Kanada yang terkena dampak. Rausch menyampaikan, staf di India akan diberitahu minggu depan, sementara waktu di wilayah lain bergantung pada peraturan setempat.
CEO Amazon Andy Jassy telah melakukan pemangkasan biaya sejak tahun lalu ketika perusahaan tersebut memperhitungkan kemerosotan ekonomi dan melambatnya pertumbuhan bisnis ritel intinya.
Perusahaan ini memulai PHK terbesar dalam sejarahnya, memangkas lebih dari 27.000 pekerjaan, dan menghentikan banyak inisiatif yang tidak menguntungkan. Amazon sebelumnya memangkas karyawan di divisi perangkat dan layanannya, termasuk Alexa.
Sejak diluncurkan pada tahun 2014, Amazon telah melakukan investasi besar pada Alexa dan menugaskan talenta-talenta terbaik untuk mengembangkan teknologi tersebut, sebagian besar atas arahan Jeff Bezos.
Pada satu titik, Amazon memiliki 5.000 orang yang mengerjakan Alexa dan Echo.