TopCareerID

Menhub Beberkan Titik Krusial yang Berpotensi Padat pada Ruas Tol

Ilustrasi titik krusial pada ruas tol yang punya potensi kepadatan.

Ilustrasi titik krusial pada ruas tol yang punya potensi kepadatan. (dok. Jasa Marga)

Topcareer.id – Dalam rapat koordinasi penanganan arus kendaraan periode Natal dan tahun Baru (Nataru) 2023/2024, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjabarkan sejumlah titik krusial yang berpotensi tingkat kepadatan yang tinggi pada ruas tol.

Tol Trans Jawa, menurut Menhub Budi, jadi salah satu titik krusial yang harus diperhatikan. Beberapa titik krusial kepadatan ruas tol, yakni Tol Jakarta-Cikampek Km 47 (Pertemuan Tol Layang MBZ Bekasi dengan jalur tol di bawah); hingga Tol Cisumdawu di Jawa Barat yang sudah beroperasi penuh, dan Jalur tol Jakarta-Cikupa yang menuju Banten maupun Pelabuhan Merak.

“Kami bersama Kepolisian, Kementerian PUPR, Jasa Marga, Kemenko PMK, Dinas Perhubungan, dan unsur terkait lainnya, menyiapkan sejumlah upaya mengantisipasi terjadinya kepadatan lalu lintas di ruas-ruas tol yang krusial,” kata Menhub dikutip dari siaran pers, Kamis (21/12/2023).

Lebih lanjur Menhub menyampaikan bahwa sesuai dengan kesepakatan rakor, Korlantas Polri akan menjadi komando di lapangan terkait dengan penanganan arus lalu lintas di lapangan, mulai dari contra flow hingga one way.

Baca juga: Mudik Natal Hari Ini Pakai Tol Trans Jawa Dapat Potongan Tarif 10%

“Korlantas nantinya akan memutuskan penerapan cara bertindak melalui rekayasa lalu lintas baik itu contra flow, one way, maupun cara lainnya secara situasional. Dengan melihat tingkat perhitungan kepadatan kendaraan atau volume to capacity (VC) Ratio,” tuturnya.

Menhub mengimbau pengguna jalan tol memanfaatkan potongan tarif tol pada waktu – waktu yang telah ditetapkan pada beberapa pintu tol, untuk menghindari kepadatan di hari puncak arus mudik maupun balik.

Kakorlantas Polri Brigjen Aan Suhanan menyebut, penerapan rekayasa lalu lintas akan dilakukan pada jalur krusial sesuai perhitungan VC Ratio.

“Titik krusial pada jalur tol Jakarta-Cikampek yaitu Km 47 merupakan pertemuan jalur layang MBZ dan jalur di bawah; Km 72 dan Km 87 yang terdapat penyempitan jalan/bottleneck,” tuturnya.

Selain Cikampek, ruas tol yang menjadi perhatian yaitu Tol Semarang-Bawen dan Tol Jakarta-Cikupa yang menuju Banten dan Pelabuhan Merak.

Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Triono Junoasmono atau Yongki menambahkan, jalur tol sepanjang 151,2 km akan berfungsi secara fungsional untuk mendukung kelancaran lalu lintas libur Nataru tahun ini.

Exit mobile version