TopCareerID

Di Tengah Kondisi Kemiskinan Ekstrem, 5 Miliarder Ini Malah Makin Kaya

CEO Tesla, Elon Musk menyebut akan melakukan PHk terhadap 10% pekerja secara global. (dok. Getty Images via CNBC)

CEO Tesla, Elon Musk menyebut akan melakukan PHk terhadap 10% pekerja secara global. (dok. Getty Images via CNBC)

Topcareer.id – Menurut laporan Oxfam, lima orang terkaya di dunia ini memiliki kekayaan lebih dari dua kali lipat sejak 2020 di tengah kondisi kemiskinan ekstrem. Siapa mereka? Mereka adalah CEO Tesla Elon Musk, Bos LVMH Bernard Arnault, Pendiri Amazon Jeff Bezos, Pendiri Oracle Larry Ellison, dan investor veteran Warren Buffett.

Laporan badan amal tersebut menemukan bahwa kekayaan gabungan orang-orang terkaya di dunia ini, melonjak dari USD405 miliar pada Maret 2020 menjadi USD869 miliar pada November 2023. Oxfam menggunakan data dari Forbes dan Wealth X.

Mengutip CNBC, laporan Oxfam itu iterbitkan pada Senin (15/1/2024) bertepatan dengan dimulainya Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF), yang merupakan pertemuan para pemimpin bisnis dan politik elit global di Davos, Swiss.

Menurut penelitian, 1% orang terkaya di dunia memiliki 43% asset keuangan global, seperti instrument publik, meliputi saham dan obligasi, serta saham di bisnis swasta.

Menurut temuan dari laporan Oxfam itu, 7 dari 10 perusahaan terbesar di dunia memiliki sorang miliarder sebagai CEO atau pemegang saham utama mereka.

Baca juga: Ini 10 Kota Dengan Populasi Orang Kaya Terbanyak Di Dunia

“Jika tren yang ada saat ini terus berlanjut, dunia akan memiliki triliuner pertamanya dalam satu dekade, namun kemiskinan tidak akan bisa diberantas dalam 229 tahun ke depan,” kata Oxfam, mengutip CNBC.

Badan amal tersebut juga menyoroti bahwa laba bersih di antara 148 perusahaan terbesar di dunia melonjak 52% pada tahun ini hingga Juni 2023, dibandingkan laba rata-rata mereka antara tahun 2018 dan 2021.

“Kemiskinan ekstrem di negara-negara termiskin masih lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi, namun sejumlah kecil orang super kaya berlomba untuk menjadi triliuner pertama di dunia dalam sepuluh tahun ke depan,” kata Aleema Shivji, kepala eksekutif sementara Oxfam.

Untuk itu, Oxfam meminta pemerintah untuk mengurangi kesenjangan antara kelompok ultra-kaya dan masyarakat lainnya dengan “mengekang kekuasaan perusahaan,” termasuk dengan menghentikan monopoli, membatasi gaji CEO dan menambahkan pajak baru atas kekayaan permanen dan kelebihan keuntungan.

Exit mobile version