TopCareerID

Manajer yang Sering Minta Laporan, Bikin Kerja Karyawan Nggak Efektif

Ilustrasi penyesalan karier yang berujung merugikan masa depan - pekerja stres (foto: Atahalla/Topcareer.id)

Ilustrasi pekerja kelas menengah stres (foto: Atahalla/Topcareer.id)

Topcareer.id – Dalam sistem kerja yang menerapkan kebijaksanaan konvensional, karyawan biasanya dituntut untuk membuat laporan kinerja lebih sering, apalagi ketika tim bekerja dari jarak jauh. Penelitian baru menunjukkan strategi ini sebenarnya nggak efektif untuk kerja karyawan.

Menurut penelitian yang dilakukan di University of Illinois dan diterbitkan dalam The Accounting Review, semakin sering manajer meminta laporan dari karyawan mereka, semakin kurang efektif kerja karyawan tersebut.

“Pelaporan kinerja sering memiliki implikasi pada motivasi dan kinerja negatif, apalagi ketika karyawan mengetahui atau berasumsi bahwa informasi yang mereka laporkan itu akan digunakan untuk mengevaluasi keterampilan terkait tugas mereka,” kata laporan itu, dikutip dari laman Inc.

“Frekuensi tinggi bisa meningkatkan kecenderungan individu untuk fokus menghindari penilaian kompetensi yang tidak menguntungkan daripada, mengembangkan kompetensi untuk pekerjaan yang ada.”

Baca juga: 5 Posisi Yang Paling Banyak Direkrut Perusahaan Global Dari Indonesia

Ternyata, ketika pengawasan dari manajemen meningkat, karyawan menjadi lebih cemas, menyebabkan tujuan utama mereka beralih, dari yang “menyelesaikan pekerjaan” menjadi “menghindari karena dianggap tidak kompeten.”

Dan inilah hal yang tak terduga lainnya: Kinerja sangat terpengaruh meskipun 1) sebagian besar peserta tidak tahu administrator yang melaporkan skor mereka dan 2) konsekuensi dari tampil tidak kompeten, paling banyak, lemah.

Jadi, mereka yang diminta untuk melapor hanya sekali mendapatkan rata-rata hampir sepertiga lebih banyak jawaban yang benar daripada mereka yang diminta untuk melaporkan tiga kali. Dengan kata lain, mengganggu karyawan dengan laporan lebih sering akan membuat 33 persen lebih banyak kesalahan.

Orang hanya dapat membayangkan efek buruknya jika karyawan mengenal seorang manajer secara pribadi dan percaya bahwa mereka akan kehilangan kredibilitas jika laporan kinerja tidak cerah.

Exit mobile version