TopCareerID

Kompetensi Bahasa yang Lemah Masih Jadi Kendala Penempatan PMI

Menaker Ida Fauziyah mengatakan kompetensi bahasa asing PMI masih lemah.

Menaker Ida Fauziyah (dok. Kemnaker)

Topcareer.id – Bahasa asing masih jadi kendala bagi penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk beberapa negara. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah pun menilai bahwa kompetensi bahasa asing PMI masih lemah.

Untuk itu, dalam Rapat Penguatan Tata Kelola Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Senin (4/3/2024), Menteri Ida mengajak Perusahaan penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) untuk meningkatkan kompetensi bahasa asing bagi para PMI.

“Saya mengajak Bapak Ibu semua, kalau problemnya soal bahasa, ayo kita kejar bagaimana caranya kita bisa penuhi itu,” kata Menaker melalui siaran pers, Senin (4/3/2024) di Jakarta.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa banyak negara yang senang terhadap hasil pekerjaan Pekerja Migran Indonesia, namun peluang untuk penempatan belum dapat dilakukan secara maksimal karena terkendala bahasa.

Baca juga: Penempatan Pekerja Migran Indonesia Terus Naik Dari Tahun Ke Tahun

Menaker Ida mencontohkan salah satunya, yakni negara Jerman di mana memiliki peluang besar dalam penempatan PMI, namun lagi-lagi terkendala penguasaan bahasa yang butuh waktu lama.

“Misalnya di Jerman, peluangnya besar tapi mereka terkendala dengan kompetensi bahasa, dan membutuhkan waktu sekurang-kurangnya 8 sampai 12 bulan untuk memenuhi kompetensi bahasa tersebut,” ujar Menaker Ida.

Menurut Menaker Ida, kondisi Indonesia yang tengah mengalami bonus demografi ini harus dimanfaatkan secara maksimal karena di sisi lain banyak negara yang sedang mengalami aging population (penuaan penduduk).

“Oleh karena itu, kalau kita menyiapkan kompetensi bahasa pekerja migran kita dengan baik, saya kira peluang juga akan banyak kita raih,” ucapnya.

Exit mobile version